Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pensil Dan Sejarah Pensil

Pensil yakni alat tulis dan lukis yang pertamanya terbuat dari grafit murni. Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media. Namun grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, mempersembahkan pengaruh kotor ketika media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan ketika dipegang. Karena itu kemudian diciptakan adonan grafit dengan tanah liat biar komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi adonan ini dibalut dengan kertas atau kayu.
Karakteristik
Berbeda dengan pena, pensil cenderung mempersembahkan kesan abu-abu dan warna yang lemah dan pecah dibandingan dengan pena yang mempersembahkan warna yang padat dan tajam. Pensil juga lebih mudah dihapus dibandingkan pena. Beberapa pensil disertai dengan penghapus untuk alasan kepraktisan. Pensil ibarat ini sangat disukai pelajar. Namun kebanyakan seniman profesional yang mengutamakan mutu akan lebih menyukai pensil tanpa penghapus, mengingat penghapus ini diragukan mutunya dan frekuensi menghapus yang lebih besar akan membuat penghapus yang terlalu kecil akan cepat termembuang sia-sia.
Identitas
Pensil dibedakan berdasarkan komposisi. Huruf B menginformasikan ketebalan (boldness), yang berarti kandungan grafitnya lebih banyak. Sementara abjad H menginformasikan kekerasan komposisi leadnya, yang berarti kandungan tanah liatnya lebih banyak. Pensil dengan tanda F berarti komposisinya sangat sempurna untuk diraut hingga keruncingan terbaik. Sementara angka di depan abjad mengatakan tingkat ketebalan atau kekerasan komposisi suatu pensil. Misalnya 2H akan lebih keras daripada H, atau 2B akan lebih lembut dan tebal dibandingkan B. HB berarti pensil mempunyai kedua sifat keras dan tebal.
Sumber: ryansriker.blogspot.com
Warna pensil mengatakan area produksinya. Pabrik-pabrik di Amerika Utara memdiberi warna kuning, Jerman dan Brasil memdiberi warna hijau. India dan beberapa wilayah Asia memdiberi warna hitam dan merah. Swiss memdiberi warna merah. Sedangkan Inggris memdiberi warna kuning dan hitam. Kebanyakan standardisasi warna ini diciptakan produsen Faber-Castell. Namun banyak pula produsen yang tidak mengikuti standar ini.
Pensil Modern
Pensil kini yakni alat tuilis dan gambar yang canggih sekaligus serbaguna, yang setiap tahun diproduksi di seluruh dunia hingga milliaran batang. Pensil biasa sanggup membuat garis sepanjang 60 kilometer dan menulis 45.000 kata. Isi pensil mekanis, yang tangkainya dari logam atau plastik, tidak perlu diraut. Sebagai ganti grafit, pensil berwarna meliputi materi pewarna dan pigmen dalam puluhan warna.
Sejarah
Penggunaan timbal dan grafit sudah dimulai semenjak zaman Yunani. Keduanya mempersembahkan pengaruh gesekan abu-abu, walaupun grafit sedikit lebih hitam. Grafit sangat jarang digunakan hingga kemudian pada tahun 1564 ditemukan kandungan grafit murni dalam jumlah besar di Borrowdale, sebuah lembah di Lake District, Inggris bab utara. Meskipun kelihatan ibarat watu bara, mineral tersebut tidak sanggup terbakar, dan meninggalkan bekas berwarna hitam mengilap, serta mudah dihapus di atas permukaan yang sanggup ditulisi.
Pada masa kini, istilah grafit masih disalahartikan dengan timah, timah hitam, dan plumbago, artinya “seperti timah” mengingat sifatnya yang hampir sama. Karena itu istilah lead pencil (pensil timah) masih digunakan hingga sekarang. Karena teksturnya berminyak, bongkahan dibungkus dengan kulit domba atau penggalan kecil timah berbentuktongkat dibebat dengan tali. Tidak seorang pun tahu siapa yang mula-mula mempunyai inspirasi untuk memasukkan timah hitam ke dalam wadah kayu, tetapi pada tahun 1560-an, pensil yang primitif sudah hingga di benua Eropa.
Tak usang kemudian, timah hitam ditambang dan diekspor untuk memenuhi undangan para seniman; dan pada kurun ke-17, sanggup dikatakan timah hitam sudah digunakan di mana-mana. Pada waktu yang sama, para pembuat pensil bereksperimen dengan timah hitam untuk menghasilkan alat tulis yang lebih baik. Karena murni serta mudah diekstrak, timah hitam dari Borrowdale menjadi incaran pencuri dan pedagang petang. Untuk mengatasinya, Parlemen Inggris mengeluarkan undang-undang pada tahun 1752 yang menetapkan bahwa pencuri timah hitam sanggup dipenjarakan atau dimembuang ke suatu koloni narapidana.
Namun pada tahun 1779, spesialis kimia Carl W. Scheele mereview dan menyimpulkan bahwa grafit mempunyai sifat kimiawi yang jauh tidak sama dengan timbal. Grafit yakni komposisi molekul karbon murni yang lunak. Akhirnya pada tahun 1789, jago Geologi Jerman, Abraham G. Werner mempersembahkan nama grafit, yang berasal dari perkataan Yunani graphein, yang berarti menulis. Jadi, isi pensil bukan timah.
Perkembangan Pensil
Selama bertahun-tahun, grafit Inggris memonopoli industri pembuatan pensil alasannya yakni cukup murni untuk digunakan tanpa perlu diproses lagi. Karena grafit Eropa kurang berkarakter, pabrik-pabrik pensil di sana bereksperimen dengan aneka macam cara untuk memperbaiki isi pensil. Insinyur Prancis Nicolas-Jacques Conté mencampur bubuk grafit dengan tanah liat, membentuk adonan itu menjadi batang-batang, dan membakarnya dalam perapian. melaluiataubersamaini mengubah-ubah perbandingan grafit terhadap tanah liat, ia sanggup membuat isi pensil yang menghasilkan aneka macam gradasi warna hitam, proses yang digunakan hingga sekarang.
Pada kurun ke-19, pembuatan pembuatan pensil menjadi bisnis besar. Grafit ditemukan di beberapa tempat, termasuk Sidiberia, Jerman, dan yang kini disebut Republik Ceko. Di Jerman dan kemudian di Amerika Serikat, sejumlah pabrik dibuka. Mekanisasi dan produksi massal menekan harga, dan pada pertama kurun ke-20, bahkan bawah umur sekolah memakai pensil.
Awalnya pensil grafit didiberi balutan kertas yang dirobek sesuai impian pemakainya. Namun kemudian ditemukan cara lebih mudah dan efisien dengan menyelimuti seluruh batang grafit dengan dua bilah kayu yang ditoreh untuk menyediakan daerah bagi batang grafit dan kemudian disatukan. Rautan pensil sebagai pemanis alat tulis, peraut mekanis mempergampang pengguna ketika meraut pensil, grafit murni mungkin lebih disukai seniman alasannya yakni karakteristiknya yang lebih lugas. Namun untuk penerapan sehari-hari, diharapkan grafit yang berkarakter lebih rendah biar lebih fleksibel. Pada tahun 1795, jago kimia Perancis, Nicolas Jacques Conté, menemukan cara mencampur grafit dengan tanah liat biar dihasilkan pensil yang lebih baik dan praktis. Salah satu produk turunannya yakni pensil Konte.
Pada 30 Maret 1858 Hymen Lipman dari Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat mematenkan pensil dengan ujung penghapus. Namun kemudian paten ini dibatalkan dengan alasan sebguanarnya tidak ada inovasi hal gres dari pensil tersebut. Peraut mekanik ditemukan pada tahun 1880 dan dengan cepat menjadi sangat populer.
Pemrosesan Modern
Pensil di era modern dibentuk dengan menghancurkan grafit murni dan tanah liat menjadi bentuk bubuk. Campuran ini kemudian didiberi air, dianginkan, dan kemudian dibakar selama tiga hari. Kemudian isi pensil yang sudah dicetak menjadi bentuk yang panjang dan tipis dilapisi dengan kayu halus. Awalnya pensil lebih banyak dibentuk dalam bentuk persegi alasannya yakni keterbatasan mesin produksi. Namun di era modern, lebih banyak dijumpai bentuk bundar yang lebih nyaman digenggam. Meskipun demikian, tetap banyak yang menggemari bentuk pensil bersudut alasannya yakni memdiberi pegangan yang lebih besar lengan berkuasa dan mudah dikontrol ketika menulis.
®
*Berbagai sumber