Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teori Konseling Analisis Transaksional Dan Status Ego

Teori konseling analisis transaksional, dikenalkan oleh Eric Berne yang berangkat dari sebuah perkiraan setiap sikap individu memiliki dasar sangat senang dan memiliki potensi serta impian untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Sumber-sumber tingkah laku, sikap dan perasaan sebagaimana individu melihat kenyataan, mengolah isu dan melihat di luar dirinya disebut status ego.
Status ego berdasarkan Eric Berne tidak sama dengan ego Freud sebab bukan konstruct, akan tetapi status ego di sini sanggup diamati dan yaitu suatu kenyataan fenomenologis yang sanggup diamati dengan indera. Status ego terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang membekas pada dirinya semenjak kecil.
Dalam tiap individu terdapat tiga status ego, yaitu status ego anak, status ego cukup umur dan status ego tua. Status ego anak sanggup meliputi perasaan, tingkah laris dan bagaimana berfikir dikala masih kanak-kanak. Hal ini sanggup dilihat dari tingkah laris manja, ingin menang sendiri, ingin diperhatikan, takut, pemberani, sembrono, bebas dan acuh.
Status ego orang cukup umur sanggup dilihat dari tingkah laris yang bertanggung jawaban, tindakan yang rasional dan mandiri. Sifat status ego ini penuh dengan perhitungan dan memakai akal. Dalam status ego orang tua, kita mengalami ulang apa yang kita bayangkan sebagai perasaan orang renta kita sendiri dalam situasi atau kita merasa berbuat sesuatu kepada orang lain menyerupai yang dirasakan orang renta kita terhadap kita.
Batas antara ketiga status ego tersebut yaitu membran permiabel, sehingga dimungkinkan terjadinya ajaran dari status ego yang satu ke ego yang lain dalam menanggapi rangsangan dari luar. Batas ego sanggup sangat kaku, sehingga individu tidak bisa melaksanakan perpindahan ke status ego yang lain. Status ego seseorang sanggup menjadi kaku yang menjadikan orang tersebut terkurung dalam status ego tertentu dan menghambat fungsi status ego yang lain. Gejala ini disebut “eklusi” yaitu situasi konstan pada status ego tertentu, Dalam kondisi menyerupai itu kepribadian individu agak terganggu (tidak terintegrasi), sebab kepribadian yang terintegrasi dengan baik sanggup terjadi jikalau status ego cukup umur sanggup menjadi manajer dari ketiga status ego secara efektif dan sehat.
®
Kepustakaan:
C.George Boeree, Personality Theorie; Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikologi Dunia, (Yogyakarta: Prismasophie, 2004). Alfred Adler, (Alih Bahasa, Mely Septiana). What Life Should Mean To You, (Yogyakarta Alenia, 2004).