Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Semangat Beribadah Dengan Meyakini Hari Akhir

Hari Akhir yakni hari simpulan zaman yang diawali dengan pemusnahan alam semesta. Semua manusia, semenjak zaman dari Nabi Adam a.s hingga terjadinya hari simpulan akan dibangkitkan untuk mendapatkan jawaban semua amal perbuatan mereka. Iman kepada Hari Akhir yakni percaya dengan penuh keyakinan adanya hidup yang kekal awet di simpulan kelak.

A. Tadarus al-Quran 5-10 Menit sesuai Tema
Kegiatan tadarus al-Qurān bertujuan menumbuhkan impian untuk mentadabburi dan mengetahui manfaatnya, yaitu faham makna al-Quran dan mengetahui diam-diam keagunganya. Dengan mengetahui manfaatnya, dibutuhkan sanggup melaksanakan dan mengikutinya sebab al-Quran sudah membekas dalam jiwa (Q.S. Thaha/20:112-113, Q.S. al-Baqarah/2:38), sehingga penerima didik akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan (Q.S. Taha/20:23).

1. Q.S. Thaha/20:112

وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا ﴿ ١١٢

(waman ya'mal mina alshshaalihaati wahuwa mu/minun falaa yakhaafu zhulman walaa hadhmaan)

Artinya :
Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.

2. Q.S. Thaha/20:113

وَكَذَٰلِكَ أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا وَصَرَّفْنَا فِيهِ مِنَ الْوَعِيدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا ﴿ ١١٣

(wakadzaalika anzalnaahu qur-aanan 'arabiyyan washarrafnaa fiihi mina alwa'iidi la'allahum yattaquuna aw yuhditsu lahum dzikraan)

Artinya :
Dan demikianlah Kami menurunkan Al Alquran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menunjukan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, biar mereka bertakwa atau (agar) Al Alquran itu mengakibatkan pengajaran bagi mereka.

3. Q.S. al-Baqarah/2:38

قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿ ٣٨

(qulnaa ihbithuu minhaa jamii'an fa-immaa ya/tiyannakum minnii hudan faman tabi'a hudaaya falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna)

Artinya :
Kami berfirman: "Turunlah kau semuanya dari nirwana itu! Kemudian bila tiba petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, pasti tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

4. Q.S. Taha/20:23

لِنُرِيَكَ مِنْ آيَاتِنَا الْكُبْرَى ﴿ ٢٣

(linuriyaka min aayaatinaa alkubraa)

Artinya:
untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari gejala kekuasaan Kami yang sangat besar,

B. Makna Iman kepada Hari Akhir
Hari Akhir berdasarkan bahasa artinya “Hari Penghabisan” (Q.S. al-Baqarāh/2:177), juga disebut “Hari Pembalasan” (Q.S. al-Fātihah/1:4). Adapun berdasarkan istilah, Hari Akhir yakni hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt.

Hari Akhir juga disebut hari Kiamat, yaitu hari penegakan aturan Allah Swt. yang seadil-adilnya (Q.S. al-Mumtahanah/60:3). Kebenaran akan datangnya Hari Akhir sanggup ditemukan melalui kajian ayat-ayat al-Qur’an, ilmu pengetahuan, dan panca indera.

1. Hari Akhir Menurut al-Qur’an
Hari Akhir atau Hari Kiamat berdasarkan al-Qur’an sanggup dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a. Kiamat Sugra (Kecil)
Kiamat Sugra yakni insiden datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk insan yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali Imran/3:185:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ ﴿ ١٨٥

(kullu nafsin dzaa-iqatu almawti wa-innamaa tuwaffawna ujuurakum yawma alqiyaamati faman zuhziha 'ani alnnaari waudkhila aljannata faqad faaza wamaa alhayaatu alddunyaa illaa mataa'u alghuruuri)

Artinya:
Tiap-tiap yang berjiwa akan mencicipi mati. Dan bahwasanya pada hari simpulan zaman sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan

Peristiwa-peristiwa yang harus diimani yang akan terjadi sehabis mati antara lain sebagai berikut.
  1. Fitnah kubur, yaitu bermacam-macam pertanyaan yang diajukan kepada orang yang meninggal ihwal Tuhannya, agamanya, nabinya, imannya, dan kiblatnya.
  2. Siksa dan nikmat kubur: siksa kubur diperuntukkan bagi orang yang zalim, munafik, kafir, dan musyrik (Q.S. al-An’am/6:93, Q.S. al- Mu’min/40:46, Q.S. Fu¡¡ilat/41:30, Q.S. al-Ahqaf/46:83-89). “Nikmat kubur diperuntukkan bagi orang yang baik amal ibadahnya di dunia” (Q.S. Ali ’Imran/3:169-170 dan Q.S. al-Baqarah/2:154).

b. Kiamat Kubra (Besar)
Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur leburnya alam semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari simpulan zaman tersebut dijelaskan oleh Allah Swt. dalam banyak ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwír/81:1-3:
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ ﴿ ١

(idzaa alsysyamsu kuwwirat)

[81:1] Apabila matahari digulung,

وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ ﴿ ٢

(wa-idzaa alnnujuumu inkadarat)

[81:2] dan apabila bintang-bintang berjatuhan,

وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ ﴿ ٣

(wa-idzaa aljibaalu suyyirath)

[81:3] dan apabila gunung-gunung dihancurkan,


Dalam Q.S. az-Zalzalah/99:1-5 dijelaskan insiden terjadinya simpulan zaman dimulai dengan datangnya gempa yang sangat dahsyat. Dalam Q.S. al-Qari’ah/101:1-5 dijelaskan keadaan insan bagaikan anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung bagai bulu yang dihambur-hamburkan.

2. Hari Kiamat Menurut Ilmu Pengetahuan
a. Menurut Geologi
Bumi terjadi dari gas yang berputar (chaos catastrope). Melalui proses evolusi yang usang sekali,
gas penggalan luar mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan sebagainya, sedangkan penggalan tengah masih panas.

Bumi beredar sebab adanya daya tarik matahari terhadap bumi. Jika daya tarik matahari berkurang. hasilnya bumi akan bergeser dari matahari, sehingga putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib menyerupai meteor (menyala/hancur).

b. Menurut Teori Fisika
Kalau suatu saat matahari tidak muncul atau cahayanya redup sebab tenaga/sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan yang berakibat hujan tidak akan turun. Selanjutnya gunung-gunung akan meletus, ombak bergulung-gulung, air bahari naik sehingga hancurlah bumi ini.

3. Bukti Indrawi Terjadinya Hari Akhir
Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir beropini bahwa telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia sebagaimana berikut ini.
  1. Peristiwa pembun*han yang dipermasalahkan oleh Bani Israel, akan dihidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke badan orang yang terbun*h (Q.S. al-Baqarah/2:72-73).
  2. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya kemudian diletakkan di tiap-tiap penggalan di atas bukit kemudian Allah Swt. berfirman: “Panggillah! pasti mereka tiba kepadamu dengan segera” (Q.S. al-Baqarah/2:260).

C. Periode Hari Akhir
  1. Yaumul Ba’atş. Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk manusia, terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan yakni proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. (Q.S. al-Mujadalah/58:6).
  2. Yaumul Hasyr. Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya insan setelah dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. (Q.S. al- Kahfi/18:47).
  3. Buku Catatan. Setiap insan di alam mahsyar mempunyai buku catatan (kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqīb dan ‘Atīd. (Q.S. al-Kahfi/18:49)
  4. Yaumul Hisab dan Mizan. Yaumul Hisab yakni hari saat Allah Swt. mengatakan semua amalan di alam abadi untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti.(Q.S. an-Nμr/24:24).
  5. As-Sirat'. As-Sirat yakni jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga. Praktis atau sulitnya melewati As-Sirat itu tergantung kepada amal setiap manusia.
  6. Yaumul Jaza. Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari saat semua insan akan mendapatkan jawaban Allah Swt. (Jaza’). (Q.S al-Mukmin/40:17).
  7. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga, bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan mendapatkan jawaban yang setara, yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya (Perhatikan! Q.S. al-Haqqah/69:21-24), (Q.S. al-Waqi’ah/56:8-40).
  8. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka. Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap Allah Swt. kufur kepada aliran dan nikmat Allah Swt. (Q.S. al-Gasyiyah/88:4-7)

D. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir
Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita biar meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya yakni firman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:4 berikut:

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ ﴿ ٤

(waalladziina yu/minuuna bimaa unzila ilayka wamaa unzila min qablika wabial-aakhirati hum yuuqinuuna)

Artinya:
“dan mereka yang beriman kepada (al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”.

Kemudian, dalam percakapan Rasulullah saw. dengan malaikat Jibril yang panjang ihwal iman, Islam, dan Ihsan, dia bersabda (ketika ditanya ihwal iman): Artinya: “Beliau menjawab: “Kamu beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim).

Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir merupakan salah satu ciri orang beriman. Adapun dalam penggalan hadis di atas, Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Hari Akhir sebagai salah satu kasus yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman.

E. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Di bawah ini beberapa nasihat kepercayaan kepada Hari Akhir.
  1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan moral yang menjadikan marah Allah Swt. di dunia dan di akhirat.
  2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan alam abadi yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
  3. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt. dengan mengharapkan mau’nah-Nya pada hari itu.
  4. Senantiasa termotivasi untuk berinfak baik dengan ikhlas.
  5. Senantiasa menghindari niat-niat yang jelek apalagi melaksanakannya;
  6. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.

F. Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil
Keimanan kepada Hari Akhir juga mempunyai keterkaitan dengan sikap jujur, bertanggung jawab, dan adil. Karena dengan mempunyai keimanan yang teguh akan adanya Hari Akhir dan pembalasan di akhirat, akan menumbuhkan kesadaran bahwa semua perbuatan yang dikerjakan selama di dunia akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt.
Hari Akhir yakni hari simpulan zaman yang diawali dengan pemusnahan alam semesta Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir
Untuk itu, segala sikap dan sikap kita harus selaras dengan tuntunan agama. Menyadari bahwa insan itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga dibutuhkan sanggup menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya, selalu berusaha melaksanakan amal salih, bersikap jujur, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma agama.

G. Menerapkan Perilaku Mulia
Dari pembahasan di atas, sikap yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari Akhir yakni sebagai berikut ini.
  1. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap dan sikap kita harus selaras dengan tuntunan agama.
  2. Menyadari bahwa insan itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga dibutuhkan sanggup menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya;
  3. Selalu berusaha melaksanakan amal saleh dan menghindari semua perbuatan yang bertentangan dengan norma agama;
  4. Membiasakan diri dengan akhlakul karimah, menyerupai mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain.
  5. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan melaksanakan ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu semua aktivitas yang bermanfaat bagi sesama.
  6. Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.

Sumber http://www.mikirbae.com/