Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Ciri-Ciri, Teladan Pengembangan Paragraf Eksposisi

INIRUMAHPINTAR - INI Pengertian, Ciri-ciri, Pola Pengembangan, misal Paragraf Eksposisi. Pembahasan materi ini bertujuan untuk menjawaban pertanyaan: apa pengertian paragraf/teks eksposisi?, sebutkan ciri-ciri umum paragraf/teks eksposisi!, dan sebutkan pola pengembangan paragraf/teks eksposisi beserta contohnya! Langsung saja, diberikut klarifikasi lengkapnya:

Pengertian Paragraf/Teks Eksposisi

Eksposisi yaitu paragraf atau karangan nonfiksi yang meliputi informasi-informasi ilmiah yang disajikan secara adil, singkat, jelas, dan padat sehingga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Untuk melengkapi informasi di dalam paragraf/teks eksposisi, penulis sanggup menambahkan gambar, grafik, diagram, atau fakta-fakta berupa data statistik dari sumber terpercaya semoga pembaca benar-benar memperoleh sesuatu yang bermanfaa. 

Dari segi etimologi, eksposisi berasal dari kata expose dalam bahasa Inggris yang berarti membuka, memamerkan, membeberkan, menyingkapkan, menelanjangi, dan mengekspos. Dari terjemahan tersebut kita sanggup menyimpulkan bahwa eksposisi ialah paparan berupa teks yang bertujuan menyingkapkan tiruana informasi semoga publik tahu dan memahaminya. Berdasarkan tujuannya tersebut kita pun sanggup mengerti abjad paragraf/teks eksposisi yang terdapat di buku-buku pelajaran, buku ilmiah, majalah dan surat kabar.

Ciri-ciri Paragraf/Teks Eksposisi

Secara umum, paragraf/teks eksposisi mempunyai ciri-ciri umum sebagai diberikut:
  1. Berisi uraian ihwal pendapat, gagasan, atau dogma penulis terhadap suatu topik atau bidang tertentu.
  2. Uraian bersifat adil, benar-benar diperuntukkan untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa dilatarbelakangi maksud dan tujuan tertentu.
  3. Dilengkapi dengan penjelas pemanis ibarat gambar, angka, grafik, statistik, atau skema sebagai ilustrasi.
  4. Menggali inspirasi penulisan melalui proses analisis (penyelidikan) dan sintesis (rekonsilisasi).
  5. Kalimat epilog ditandai dengan penegasan, bukan berupa seruan atau permintaan dukungan.
sumber gambaran : Flickr


Pola Pengembangan Paragraf/Teks Eksposisi dan misalnya

Pola dan jenis pengembangan paragraf eksposisi ditentukan oleh alur pemikiran yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan metode penguraian gagasan utama menjadi gagasan penjelas, paragraf/teks eksposisi terbagi menjadi:

1. Paragraf Umum - Khusus (Deduktif)
Paragraf ini disusun dengan cara menlampaukan sebuah kesimpulan pada bab awal. Dalam kesimpulan tersebut terdapat gagasan utama yang diuraikan atau dijelaskan dengan fakta, bukti, atau pola melalui gagasan-gagasan pendukungnya. misal paragraf umum-khusus sanggup dilihat pada teks/paragraf di bawah ini:

misal:
Sedikitnya 393 hektar tumbuhan padi siap pguan di 10 kecamatan di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, diserang hama wereng coklat biotipe V. Sembilan hektar di antaranya dikategorikan terkena serangan berat alasannya yaitu yang sanggup diselamatkan spesialuntuk sekitar 20 persen. Kategori sedang mencapai 56 hektar dan kategori enteng sekitar 327 hektar. Kerugian ditaksir mencapai 10 triliun rupiah. Untungnya, Marioriawa dan Marioriwawo luput dari serangan itu. 

2. Paragraf Khusus - Umum (Induktif)
Paragraf ini disusun dengan cara menguraikan data empiris berupa fakta, bukti, atau alasan sebagai gagasan penjelas pada awal paragraf, diakhiri kesimpulan meliputi gagasan utama pada bab akhir.

misal:
Kabupaten Soppeng mempunyai sejumlah potensi wisata baru. Meskipun demikian, objek wisata yang sedari dulu dikelola belum juga berhasil menggenjot perekonomian rakyat secara terbaik. Belum lagi infrastruktur ibarat jalan raya masih didominasi tekstur bergelombang dan berlubang. Itu berarti Pemerintah Kabupaten Soppeng masih harus bekerja lebih ulet untuk meningkatkan sektor pariwisata di wilayah tersebut.  

3. Paragraf  Proses
Paragraf ini tersusun atas rangkaian kalimat yang berurutan. Satu kalimat menjadi penjelas bagi kalimat sebelumnya, sehingga paragraf tidak mengandung kesimpulan. Pembaca harus menyusun sendiri gagasan utamanya menurut uraian yang disajikan.

misal:
Dua hari yang kemudian ketika mancing saya sanggup buntel seberat 5 kg. Menurut kawan-kawan aku, ikan buntel itu beracun. Kalaupun mau diolah harus mempunyai sertifikat khusus dulu. Menurut yang sudah pernah mencicipi daging buntel katanya sangat enak, gurih, dan menegangkan (takut keracunan) alasannya yaitu dagingnya putih ibarat daging ayam. Kemarin saya diajarkan untuk pertama kali mengolah daging buntel, pertama-tama ikan buntel dijemur terlebih lampau sampai kulitnya kering, kemudian digantung untuk kemudian kulitnya dikupas dan hati-hati ujung pisau tidakboleh menembus terlalu jauh ke dalam daging. Sesudah itu, potong/belah melingkar dengan sangat hati-hati untuk diambil daging punggung sampai ujung ikan, sedangkan bab bawah perut dan jeroan sampai kepala dimembuang jauh-jauh (hati-hati kalau isi perut pecah atau terluka sanggup mengakibatkan keracunan, kalau sudah begitu membuang saja). Terakhir, basuh membersihkan dan kalau memungkinkan basuh dengan air laut. kemudian olesi daging ikan dengan bumbu ikan bakar. (www.fishyforum.co, dengan pengubahan seperlunya)

4. Paragraf misal
Paragraf ini disusun dengan menyajikan gagasan utama yang diuraikan menjadi beberapa gagasan penjelas berupa contoh, ilustrasi, atau gambaran.

misal:
Usaha tani yaitu sekumpulan aktivitas yang dilakukan dalam budidaya (tumbuhan maupun hewan). Petani yaitu sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan perjuangan tani, sebagai pola "petani kakao" atau "petani ikan". Khusus untuk pembudidaya binatang ternak (livestock) disebut sebagai peternak. Selanjutnya ilmuan serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam perbaikan metode pertanian dan aplikasinya juga yaitu bab dari penyelenggara perjuangan tani. (Sumber: Jawa Pos, 19 Januari 2005, dengan perubahan seperlunya)

5. Paragraf Definisi
Paragraf ini disusun dengan cara menyajikan gagasan utama yang disertai penguraian beberapa gagasan penjelas menjadi definisi atau pengertian. Definisi yang memenuhi syarat untuk diputuskan yaitu definisi formal dan definisi luas. Definisi formal harus memenuhi persyaratan: berkedudukan sama dengan defiendum, letak dan posisinya sanggup saling dipertukarkan (konvertibel), kelas dan pembeda harus berupa unsur yang dibutuhkan dan memadai, bersifat paralel, tanpa diikuti sinonimnya, dan tidak bersifat negatif. Sedangkan definisi luas mempersembahkan batasan kata secara luwes, digunakan untuk menandakan konsep yang tidak sanggup dijelaskan dengan kalimat singkat.

misal:
Enzim berasal dari Bahasa Yunani enzymas yang artinya mengakibatkan perubahan. Unsur inilah yang sanggup membuat apel, pisang, atau buah lain menjadi matang dan kesudahannya membusuk. Enzim terdapat pada tiruana organisme hidup, termasuk badan kita. Setiap reaksi kimia dan biologi yang berlangsung dalam badan selalu membutuhkan enzim sebagai katalisator, yaitu zat yang memungkinkan terjadinya reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Ada tiga golongan enzim yaitu enzim metabolik, enzim pencernaan, dan enzim pangan. (sumber: Nirmala, Mei 2001)

Referensi: 
Bahasa Indonesia 1 untuk Sekolah Menengan Atas kelas X
karangan Sri Sutarni, S.Pd dan Drs. Sukardi, M.Pd., 
Tahun 2008

Semoga klarifikasi terkena Pengertian, Ciri-ciri, Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi di atas mempersembahkan manfaat yang berharga bagi para pembaca.