Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Tujuan, Kriteria Penilaian, Pola Resensi Film

INIRUMAHPINTAR - Materi kali ini wacana Pengertian, Tujuan, Kriteria Penilaian, misal Resensi Film. Pembahasan ini bertujuan untuk menjawaban sejumlah pertanyaan yang sering muncul di benak para pembaca meliputi: 1) apa pengertian resensi film?, 2) Sebutkan tujuan dan kriteria evaluasi dalam penulisan resensi Film?, 3) Berikan contoh resensi film? Lalu apa yang kalian tahu sebetulnya wacana film? Mari kita pahami klarifikasi lengkapnya diberikut ini!

Pengertian Film and Apresiasi Film

Film yakni serangkaian gambar bergerak yang ditampilkan pada layar. Untuk skala rumahan, film sanggup dinikmati melalui layar televisi. Untuk skala lebih besar dengan jumlah penonton yang banyak, film sanggup dinikmati melalui layar bioskop. Untuk memberikan pesan, film memakai bahasa gambar disertai bunyi yang yang meliputi adegan-adegan, konflik-konflik dan peristiwa-peristiwa. 

melaluiataubersamaini memdiberi evaluasi terhadap film artinya kita sudah mengapresiasi karya tersebut. Namun, evaluasi yang dilakukan perlu mengikuti langkah-langkah yang benar dengan memperhatikan unsur-unsur yang terkandung di dalam film yang akan diresensi.

melaluiataubersamaini bahasa sederhana apresiasi film sanggup dipahami sebagai proses evaluasi film menurut kriteria-kriteria tertentu. Penilaian ini kemudian lebih dikenal dengan istilah resensi film. Resensi film yakni sebuah karya tulis yang isinya mempersembahkan pertimbangan wacana baik dan buruknya kualitas sebuah film. Oleh alasannya itu untuk menulis resensi film dibutuhkan pengetahuan yang luas serta wawasan kesastraan wacana tata cara atau langkah-langkah penulisan resensi, unsur-unsur film dan kriteria penilaiannya.

Tujuan Penulisan Resensi Fim

Tujuan penulisan resensi yakni memmenolong pembaca atau pemirsa dalam menentukan perlu tidaknya menikmati sebuah film yang dimaksud. melaluiataubersamaini kata lain, resensi berkhasiat untuk mempersembahkan ulasan singkat dan komentar sebagai contoh pembaca atau pemirsa sebelum menentukan film yang akan ditonton. Dalam hal ini, perlu juga untuk memahami maksud dan tujuan produser dan sutradara dalam perancangan film tersebut. Pertimbangan-pertimbangan inilah yang menjadi dasar terciptanya sebuah resensi. Oleh alasannya itu, pemahaman wacana unsur-unsur pokok film meliputi penulis skenario, sutradara, aktor/aktris, juru kamera/sinematografer, editor, produser, dan penata artistik perlu dilakukan. 

Kriteria Penilaian Film

Dalam menilai sebuah film, dibutuhkan kriteria yang meliputi beberapa aspek skenario, sutradara, editing, akting, pemilihan tugas (casting), dan sinematografi. Jika tiruana unsur ini sudah dipenuhi dan berjalan sebagaimana mestinya, maka film yang dihasilkan sanggup disambut baik pula oleh masyarakat penikmat film. Selanjutnya, untuk menulis sebuah resensi film, silahkan perhatikan tata urutan atau sistematika penulisan diberikut ini:

1. Penlampauan
Dalam penlampauan dicantumkan judul film, nama sutradara, nama produser, penulis, skenario, dan para pemain atau tokoh-tokohnya. Bagian ini mempersembahkan citra umum wacana isi film secara utuh. Sekaligus menjadi pengantar untuk isi resensi film.

2. Isi Resensi
Isi resensi meliputi alur cerita, pembahasan terkena huruf pemain film dan aktrisnya dengan rancangan film yang disiapkan, bahasa yang dipakai dalam dialog, cara penyajian konflik, nilai bimbing yang hendak disampaikan, jalannya proses editing, cara sutradara menerjemahkan skenario dengan gambar yang tepat dan memikat, sinematografi dan penyuntingan gambar, tata artistik, dan tema film yang diharapkan sejalan dengan perkembangan zaman. 

3.  Penutup
Di bab epilog resensi film terdapat final terkena keunggulan/kelebihan dan kelemahan/belum sempurnanya film secara keseluruhan. Selain itu, dalam epilog juga diutarakan pendapat penulis terhadap film yang diresensi. Apapun yang disampaikan akan mempersembahkan imbas terhadap para penikmat film yang membaca resensi tersebut. Meskipun evaluasi seorang penulis resensi diharapkan adil, sisi subjektivitas umumnya tetap menempel dalam analisis yang ditampilkan. Setidaknya, evaluasi ini sanggup memengaruhi ketertarikan pemirsa dalam menentukan film yang akan ditontonnya.
Sumber: Pixabay

misal Resensi Film

Judul Film : Nagabonar Kaprikornus 2
Sutradara : Deddy Mizwar
Penulis : Musfar Yasin
Pemeran : Deddy Mizwar, Tora Sudiro, Wulan Guritno, Lukman Sardi, Uli Herdiansyah, Darius Sinathrya, dan Michael Muliadro
Produksi : PT Gisela Citra Sinema dan PT Bumi Prasidi Bi Epsi, Jakarta 2007
Jenis Film : Drama Komedi

Resensi

Nagabonar Kaprikornus 2 yakni sebuah film Indonesia tahun 2007 yang ialah sekuel dari film Naga Bonar (1987). Film ini meraih penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007. Versi novel film ini, juga berjudul Nagabonar Kaprikornus 2, ditulis oleh Akmal Nasery Basral, novelis yang juga wartawan majalah Tempo. Film yang diproduksi atas kolaborasi PT Demi Gisela Citra Sinema dengan PT Bumi Prasidi Bi-Epsi ini didedikasikan kepada almarhum Drs. Asrul Sani yang sudah membuat tokoh rekaan Nagabonar, pencopet yang diangkat menjadi jenderal dalam perang kemerdekaan.

Alur dongeng berkisah wacana kekerabatan Nagabonar (Deddy Mizwar) dan putranya, Bonaga (Tora Sudiro) dalam suasana kehidupan anak muda metropolis. Sesudah merdeka, Nagabonar (Deddy Mizwar) mempunyai anak, Bonaga, yang menjadi pengusaha sukses di Jakarta. Ia hidup seorang diri dan berhasil membesarkan anaknya, Bonaga (Tora Sudiro) sehabis Kirana, istrinya meninggal. Sebagai anak, Bonaga mempunyai persamaan tabiat dan huruf dengan Bapaknya: jujur, bertanggungjawaban, dan sama-sama tak bisa menyatakan cinta pada wanita.

melaluiataubersamaini jiwa kepemimpinannya, Bonaga bersama Pomo (Darius Sinathrya), Ronnie (Uli Herdinansyah), Jaki (Michael Muliadro) mengelola bisnis yang strategis. Bonaga bersama tiga sahabat dekatnya ialah cermin anak muda modern: metroseksual, pintar, cerdas, dan dinamis. Suatu saat, Bonaga dan sahabat dekat-teman dekatnya menerima proyek pembangunan penginapan dari perusahaan Jepang. Akan tetapi, lahan yang diincar perusahaan Jepang tersebut tak lain yakni lahan perkebunan sawit milik ayahnya, Nagabonar, di kampung halamannya, Sumatra Utara.

Akhirnya Bonaga pun memboyong ayahnya ke Jakarta biar ia sanggup membujuk Nagabonar menjual lahan tersebut. Tentu saja, Nagabonar sangat murka besar alasannya di kebun itu juga terdapat tiga kuburan orang yang selalu hidup di hati Nagabonar yakni Kirana, Mak (ibunya) dan si Bujang, sahabat dekatnya. Apalagi ketika tahu calon pembeli tanahnya yakni perusahaan Jepang (yang masih dianggapnya penjajah). Akhirnya timbul konflik perbedaan nilai di antara mereka. Monita (Wulan Guritno), konsultan bisnis Bonaga yang cantik, mandiri, profesional, serta menyayangi Bonaga berusaha menjembatani konflik antara Bapak dengan anak itu. Pertemuan Nagabonar dengan Umar (Lukman Sardi), anak seorang pejuang yang jadi sopir Bajaj dan menjalani hidup sederhana, menjadi titik balik perilaku Nagabonar dalam melihat dunia dan kehidupan.

Film Nagabonar Kaprikornus 2 ini ialah salah satu film yang layak untuk ditonton. Hal ini berkaitan dengan tema film yang menonjolkan nasionalisme terhadap tanah air Indonesia. Hadirnya film ini diharapkan pula menggugah para penonton untuk lebih menyayangi bangsanya. Selain itu, film ini juga mempersembahkan hiburan tersendiri bagi penikmatnya alasannya mengandung unsur lawakan.

Sumber: disaring dari banyak sekali sumber (http://www.kapanlagi.com dan http://jibis.pnri.go.id)

Referensi: Bahasa Indonesia Kelas XII karangan

Demikian pembahasan lengkap wacana Pengertian, Tujuan, Kriteria Penilaian, misal Resensi Film. Selanjutnya silahkan praktikkan ilmu di atas dengan meresensi film-film Indonesia menyerupai film Janur Kuning, Ketika Cinta Bertasbih, Ayat-Ayat Cinta, Di bawah lindungaan Ka'bah, The Raid, Marantau, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Bos, atau film barat menyerupai Harry Potter, Enders Game dan Fast & Furious. Selamat mencoba dan semoga bermanfaa!