Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ini Perbedaan Tenaga Endogen Dan Tenaga Eksogen

INIRUMAHPINTAR - Jelaskan perbedaan fundamental antara tenaga endogen dan tenaga eksogen? Apa yang menghubungkan antara keduanya sehingga perlu dibandingkan? Bagaimana cara kerjanya? Apakah sanggup bersamaan? contohnya menyerupai apa? Pertanyaan-pertanyaan tersebutlah yang menjadi dasar penulis tertarik mengulas tuntas pembahasan ini. Nah, dalam pembahasan sebelumnya wacana Struktur Bagian Dalam Bumi, Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer, diketahui bahwa persenyawaan mineral-mineral yang membentuk batuan-batuan penyusun litosfer terjadi lantaran dampak dua tenaga, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Berikut penjelasannya secara lebih terperinci!

1. Tenaga Endogen

Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga in bersifat membangun. Akibatnya, tenaga endogen menimbulkan dua gerakan, yaitu gerakan epirogenetik dan gerakan orogenetik. Apa perbedaan kedua gerakan tersebut, ayo baca tuntas klarifikasi diberikut:

a. Gerakan epirogenetik, yaitu gerakan perubahan bentuk bumi lantaran dampak tenaga endogen yang berlangsung lambat. Gerakan ini dibedakan menjadi dua, yaitu: gerakan naik turun dan mendatar. Gerakan naik turun menimbulkan dua perubahan:
  • perubahan positif, yaitu suatu kawasan yang terjadi di bawah permukaan laut,
  • perubahan negatif, yaitu suatu kawasan yang terjadi di atas permukaan laut.

Sedangkan gerakan mendatar (tangensial sanggup menimbulkan lipatan-lipatan pada kulit bumi). Hal ini sanggup menimbulkan terbentuknya suatu benua.

b. Gerakan orogenetik, yaitu gerakan perubahan bentuk bumi lantaran dampak tenaga endogen yang berlangsung cepat. Gerak orogenetik juga dibedakan menjadi dua:
  • gerakan vertikal, yaitu gerakan yang sanggup menimbulkan retakan-retakan pada lapisan bumi. Akibat dari gerakan ini antara lain terbentuknya tanah naik (Horst) dan tanah turun (slenk).
  • gerakan mendatar (tangensial), yaitu gerakan yang sanggup menimbulkan lapisan-lapisan di dalam tanah menjadi retak dan melengkung. Gerakan inilah yang menimbulkan terbentuknya bukit dan pegunungan.


2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Biasanya, tenaga eksogen merusak atau mengikis kulit bumi (litosfer), terutama bagian-bagian yang tinggi dan mengisi bagian-bagian yang rendah. Beberapa tenaga eksogen antara lain matahari, es, air, angin, binatang, dan tumbuhan. Secara garis besar, tenaga eksogen dibedakan menjadi dua macam, yaitu pelapukan dan pengikisan (erosi).

A. Pelapukan

Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kemis (kimia), dan pelapukan organis (biologi).

1). Pelapukan Mekanis

Pelapukan mekanis ialah pelapukan yang disebabkan oleh perubahan fisis, contohnya perubahan suhu. Pelapukan mekanis yang disebabkan oleh perubahan suhu banyak terjadi di gurun-gurun pasir. Karena perbedaan suhu antara siang hari dan malam hari sangat besar, batu-batu yang keras menjadi retak dan jadinya menjadi halus.

2). Pelapukan Kemis (Kimia)

Pelapukan kemis ialah pelapukan yang disebabkan oleh perubahaan kimia. Misalnya pirit (FeS) di bawah dampak udara lembab (uap air) dan oksigen sanggup berkembang menjadi besi sulfat (FeSO4) dan asam sulfat (H2SO4). Selanjutnya, besi sulfat dan asam sulfat ini larut dalam air dan melarutkan lapisan-lapisan batuan. Jika insiden itu terjadi di kawasan bukit kapur, pada kawasan itu akan terbentuk doline, stalaktit, stalagmit, dan sungai bawah tanah.

Doline ialah lembah kecil yang berbentuk piring atau corong yang terjadi lantaran batuan kapur larut atau langit-langit gua dalam kawasan kapur runtuh. Adapun stalaktit ialah endapan kerikil kapur yang menggantung pada langit-langit gua dan stalagmit ialah endapan kapur yang terdapat pada dasar gua.

3) Pelapukan Organis (Biologi)

Pelapukan organis ialah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Sebagai pola akhir peperangan yang dilakukan oleh manusia, alam semesta ini menjadi rusak. Kerusakan ini akan semakin parah jikalau senj4t4 nukl1r dipakai dalam peperangan. misal yang lain ialah majemuk binatang bahari mengorek lubang-lubang kerikil di tepi pantai. Hal itu menimbulkan batuan di tepi pantai menjadi lunak dan jadinya hancur.

Tumbuh-tumbuhan juga sanggup merusak batu-batuan. Akarnya sanggup masuk ke dalam celah-celah atau retakan batu. Jika akar itu semakin besar, celah atau retakan juga semakin besar dan jadinya kerikil itu menjadi pecah dan rusak. Selain itu, lumut yang menutupi permukaan kerikil dan mengisap makanan dari kerikil itu sanggup menimbulkan kerikil itu rusak.

B. Pengikisan

Karena pelapukan, batuan menjadi lunak sehingga praktis terkikis. Pengikisan batuan sanggup dilakukan oleh air, es, dan angin.

1) Pengikisan oleh Air

Pengikisan oleh air dilakukan oleh air hujan, air sungai, dan air laut. Pada dikala terjadi hujan, air hujan sanggup mengikis tanah yang paling atas. Akibatnya, tanah menjadi gersang (tidak rindang). Hal ini lantaran mineral-mineral yang ialah penyubur tanah hilang. Itulah sebabnya erosi harus dicegah. Adapun cara pencegahannya sanggup dilakukan dengan beberapa cara, antara lain pembuatan sengkedan, selimut hijau, dan menghindari penebangan pohon secara liar. Tahukan anda apa yang dimaksud dengan sengkedan dan selimut hijau?

Sungai ialah pemikiran air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Aliran sungai dibagi menjadi tiga bagian, yaitu hulu, hilir, dan muara. Hulu ialah awal sungai. Biasanya, hulu terletak di kawasan pepegununganan (tempat yang tinggi) sehingga arusnya sangat deras. Arus yang deras itu menimbulkan erosi tanah yang besar. Itulah sebabnya, hulu sungai biasanya palung yang sempit dan dalam. Cobalah perkirakan, bagaimana pengikisan yang terjadi di hilir dan muara!

Ternyata, gelombang air bahari selalu memukul dinding pantai sehingga menjadi rusak. Perusakan pantai ini selanjutnya disebut erosi air bahari atau abrasi. Pada dikala terjadi topan (angin ribut), perusakan itu lebih jago lagi. Hal ini disebabkan topan sanggup memperbesar tekanan ombak sehingga pukulan (tekanan) ombak terhadap pantai juga semakin besar. Bayangkan bagaimana dahsyatnya tekanan itu dikala terjadi tsunami?

2) Pengikisan oleh Es

Di pepegununganan yang tinggi terdapat salju awet. Dikatakan demikian, lantaran sepanjang tahun di pepegununganan yang tinggi selalu terdapat salju. Jika salju itu turun, di cuilan puncak pegunungan terbentuk salju lagi secara terus menerus. Salju itu turun sebagai gletser. Gletser ialah es yang bergerak perlahan-lahan di suatu lembah. Gletser selalu mengikis tepi di sebelah kanan, kiri, dan dasar lembah.

Pengikisan ini tidak sama dengan pengikisan sungai. Kalau pengikisan sungai, pengikisan paling besar terjadi di dasar sungai sehingga dasar sungai terbentuk menyerupai abjad V. Sedangkan pengikisan oleh gletser, besarnya pengikisan antara tepi kanan, kiri, dan dasar sama sehingga lembah gletser berbentuk abjad U.

Hancuran batu-batuan yang dibawa oleh gletser sebagian besar terbawa hingga di tempat gletser itu berhenti. Akibatnya, di tempat gletser berhenti ditemukan bukit-bukit kecil yang terdiri atas hancuran batu-batuan. Selain itu, pengikisan oleh gletser akan membentuk danau-danau jikalau es sudah mencair. Danau-danau menyerupai itu sanggup dijumpai di Finlandia, Swedia, dan di cuilan utara Kanada.

3) Pengikisan oleh angin

Pengikisan oleh angin disebut korasi. Bahan-bahan yang terangkat oleh angin diendapkan sehingga membentuk bukit-bukit. Jika bukit-bukit itu berupa pasir disebut bukit pasir (sand dune). Bukit-bukit pasir itu banyak terbentuk di kawasan pantai. Sedangkan di kawasan gurun, bukit terbentuk dari tanah.

Nah, menurut klarifikasi di atas, sudah bisakah Anda sebut dampak tenaga endogen dan tenaga eksogen terhadap bentuk permukaan bumi? menandakan terbentuknya suatu benua, tanah naik, dan tanah turun? atau menandakan perbedaan antara pengikisan yang disebabkan oleh air sungai dan pengikisan oleh gletser? Semoga udah sanggup ya! Selamat berguru dan sukses meraih cita-cita!