Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Level Status Gunung Merapi Dan Cara Menyikapinya

INIRUMAHPINTAR - 4 Level Status Gunung Merapi dan Teknik Menyikapinya - Salah satu musibah yang sering kali terjadi di Indonesia yaitu meletusnya pegunungan merapi. Ketika itu melanda suatu wilayah maka kerugian-kerugian materil hingga korban nyawa tidak praktis dihindari. Apalagi kalau insiden itu terjadi secara tiba-tiba, dikala masyarakat setempat dalam keadaan terlelap pulas di malam hari. Jika masih sempat, satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri yaitu meninggalkan lokasi secepat mungkin dan mengevakuasi keluarga dan barang seadanya. Tidak ada waktu untuk berpikir atau merenung sejenak. Semua terjadi begitu saja, dan kalau terlambat, nyawa ialah taruhannya.

Tentu, kita pernah menyaksikan sendiri di diberita televisi atau di koran ihwal pegunungan merapi yang tiba-tiba meletus dan memporak-porandakan satu wilayah. Atau barangkali ada di antara kita yang pernah mengalami sendiri di wilayahnya. Betapa dahsyatnya semburan lava gerah dan lahar masbodoh yang menyerang kampung-kampung bagai monster pemangsa. Semua benda yang dilewatinya akan binasa dan tidak tersisa. Akibatnya, tanaman-tanaman dan binatang banyak yang mati. Sementara itu, penduduk setempat mencicipi gagal pguan atau kehilangan kawasan tinggal. 

Bagi mereka yang hobbi mendaki pegunungan dan berpetualang pun tidak sedikit yang mengalami imbas dari meletusnya pegunungan merapi. Hal itu disebabkan lantaran minimnya informasi dan pengetahuan ihwal status pegunungan merapi yang akan didakinya, Atau sanggup juga lantaran pegunungan merapi meletus secara tiba-tiba, tanpa ada gejala-gejala sebelumnya, meski jarang terjadi. Untuk itu, bagi mereka yang ingin menikmati kegiatan pendakian, lebih baik membekali diri dengan pengetahuan ihwal level-level status pegunungan merapi dan cara menyikapinya. Tentu saja, informasi ini sanggup diperoleh dari petugas penjaga dan pemantau pegunungan merapi di sekitar lokasi tersebut. 

Karena imbas meletusnya pegunungan merapi begitu dahsyat, makanya pemerintah tidak tinggal diam. Salah satu perjuangan pemerintah yang faktual yaitu menyiagakan petugas-petugas di area pegunungan-pegunungan merapi yang tersebar di seluruh Indonesia. Tugas mereka ialah memantau acara pegunungan merapi dari waktu ke waktu. Dan kalau ada acara membahayakan yang terdeteksi, secepat mungkin diinformasikan ke lembaga-lembaga terkait untuk melaksanakan evakuasia atau tindakan penyelamatan terhadap masyarakat sekitar.

Berbeda dengan cara pemantauan yang dilakukan oleh petugas-petugas pemerintah, di area pegunungan merapi tertentu di negeri ini ada juga yang mengandalkan seorang penjaga atau juru kunci pegunungan. Tugas utamanya yaitu memantau dan menjinakkan kekuatan mistis yang menimbulkan terjadinya letusan pegunungan merapi. Sekalipun meletus, diupayakan tidak membahayakan. Tentu saja, hal-hal menyerupai ini tidak logis tetapi faktanya sebagian masyarakat masih menganut kepercayaan menyerupai itu dalam menyikapi keberadaan pegunungan merapi. 

Jadi, saya pikir tidak perlu terlalu banyak mengulas ihwal bagaimana misteri pegunungan merapi berdasarkan mitos-mitos lokal yang berkembang di masyarakat. Untuk itu, dalam menyikapi acara sebelum dan setelah meletusnya pegunungan merapi, lebih baik kita membaca dan memahami informasi-informasi terkena 4 Tingkat Isyarat atau 4 Level Status Gunung Merapi dan Teknik Menyikapinya menurut Badan Metereologi dan Geofisika Republik Indonesia diberikut ini:


Level 1: Status Normal

Pada tahapan ini, masyarakat tidak perlu khawatir atau meninggalkan area pegunungan merapi. Peluang meletusnya pegunungan tidak terdeteksi dan acara merapi stabil tanpa ada ancaman berarti. Kategori /status pegunungan merapi di level ini pun kondusif bagi pendaki yang berkeinginan melaksanakan penjelajahan. Meski dihimbau untuk tetap hati-hati terhadap kemungkinan-kemungkinan lain yang sanggup terjadi. 

Makna:
  • Tidak ada tanda-tanda acara tekanan magma
  • Level acara dasar

Tindakan:
  • Pengamatan rutin
  • Survei dan penyelidikan

Level 2: Status Waspada

Pada tahapan ini, masyarakat setempat perlu waspada dan berkemas-kemas atas segala kemungkinan. Pasalnya, di tahapan ini terdeteksi ada acara pegunungan merapi yang berpotensi akan terus meningkat. Bagi mereka yang ingin mendaki di momen menyerupai ini sebaiknya meminta petunjuk dan pertimbangan dari petugas resmi di area tersebut demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Makna: 
  • Ada acara apa pun bentuknya
  • Terdapat kenaikan acara di atas level normal
  • Peningkatan acara yang diakibatkan oleh acara seismik dan insiden vulkanis lainnya.
  • Sedikit perubahan acara yang diakibatkan oleh acara magma, tektonik, dan hidrotermal.

Tindakan:
  • Penyuluhan/sosialisasi
  • Penilaian bahaya
  • Pengecekan masukan
  • Pelaksanaan piket terbatas

Level 3: Status Siaga

Pada tahapan ini, masyarakat di area pegunungan merapi harus meningkatkan kewaspadaan diri dan keluarga sembari mengemasi barang-barang penting yang sewaktu-waktu akan dibawa ke kawasan aman. Selain itu, masyarakat perlu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah setempat atau dengan masyarakat lain, kalau sewaktu-waktu ada peningkatan status pegunungan merapi. Sementara itu, bagi mereka yang ingin mendaki pegunungan merapi di momen status siaga, sebaiknya mengurungkan niat, kecuali benar-benar diharapkan untuk keperluan penelitian (research), dan tentu saja atas persetujuan petugas atau pemerintah terkait. Jika perlu, pendakian wajib didampingi spesialis atau petugas berpengalaman serta menyiapkan masukana keselamatan yang memadai.

Makna:
  • Menandakan pegunungan berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana.
  • Peningkatan intensif kegiatan seismik
  • Semua data mengatakan bahwa acara sanggup segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang sanggup menimbulkan bencana.
  • Jika tren peningkatan berlanjut, letusan sanggup terjadi dalam waktu 2 minggu.

Tindakan
  • Sosialisasi di wilayah terancam
  • Penyiapan masukana darurat
  • Koordinasi harian
  • Piket penuh

Level 4: Status Awas

Di tingkatan ini, masyarakat setempat diwajibkan meninggalkan area sekitar pegunungan merapi secepatnya. Tidak ada lagi tawar menawar lantaran acara pegunungan merapi meningkat tajam dan asap sudah mulai mengepul disertai letusan-letusan awal. Semua barang-barang, binatang ternak, dan sanak famili perlu dievakuasi ke kawasan aman. Sementara, rumah dan sawah/ladang/kebun dipasrahkan ke Maha Penguasa langit dan bumi. Di tahapan ini, tidak seorang pun diperbolehkan untuk mendaki, meski dengan alasan apapun. Pasalnya, gejala-gejala ancaman sudah hampir hingga pada puncaknya. Jika ada yang berani melawan arus dan bersikukuh untuk melanjutkan pendakian di area pegunungan merapi, tanggung tanggapan keselamatan ditanggung sendiri. Jangan coba-coba!

Makna:
  • Menandakan pegunungan berapi segera atau sedang meletus atau dalam keadaan kritis yang berdampak bencana.
  • Letusan pembukaan dimulai bubuk dan asap.
  • Letusan sanggup terjadi dalam waktu 24 jam.
Tindakan:
  • Wilayah yang terancam ancaman dianjurkan untuk dikosongkan
  • Koordinasi dilakukan secara harian
  • Piket penuh
Demikianlah pembahasan perihal 4 Level Status Gunung Merapi dan Teknik Menyikapinya. Semoga bermanfaa!