Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Efek Drama Korea Terhadap Prestasi Siswa

INIRUMAHPINTAR - Drama Korea yaitu salah satu tontonan mengasyikkan di kalangan pandai balig cukup akal masa kini. Hampir setiap hari tiruana hal yang berbau drama Korea menjadi topik perbincangan. Laptop-laptop mereka walhasil dipenuhi dengan puluhan hingga ratusan file film drama Korea yang berseri dan ber-episode. Tentu berbanding terbalik dengan koleksi buku yang akan mereka baca. Nah loh?

Daya tarik drama Korea memang tidak diragukan lagi. Selain mempunyai jalan dongeng yang bermacam-macam dan mengundang rasa penamasukan, pemain film film Korea populer cantik-cantik dan rupawan. Hal itu didukung dengan fakta bahwa negeri ginseng Korea mahir dalam Oplas (Operasi Plastik). Korea juga terdepan dalam teknologi kecantikan dan fashion. 

Menyikapi sindrom ketertarikan terhadap drama Korea yang menjamur di penjuru negeri, para orang bau tanah dan guru-guru tentu saja tidak boleh tinggal diam. Bukan apanya, menonton hiperbola tentu akan mempunyai pengaruh negatif, termasuk mengurangi waktu berguru sehingga prestasi di sekolah menurun.

Tidak sedikit para penggemar drama Korea rela duduk berjam-jam di depan laptop untuk menghabiskan seri demi seri film yang ditontonnya. Bahkan tidak sedikit yang bergerilya, sembunyi-sembunyi dalam kamar, menonton drakor (drama korea) hingga pagi. Akibatnya, ketika jam sekolah, mata mereka sayu sebab kurang pulas. Belajar pun tidak serius, memori menurun. Sebagai hasilnya, ulangan pun bobrok dan prestasi anjlok. Siapa rugi coba?

Kita pun dihentikan mengelak begitu saja. INI dunia yang sebenarnya. Drama Korea yaitu salah satu pengaruh dari perubahan zaman dan peradaban. Miskinnya ilham negeri sendiri dalam menyajikan tontonan menarikdanunik dalam bentuk sinetron, drama, film, dan program hiburan dimanfaatkan dengan baik oleh Korea dengan serbuan film-filmnya yang gurih. 

Lantas apa yang perlu dilakukan? 

Para orang bau tanah sekarang perlu mengawasi bawah umur mereka dalam memakai laptop. Harus ada batasan-batasan. Jangan pernah memdiberi kebebasan, apalagi hingga membiarkan mereka bermesra-mesraan dengan laptop dan smartphone di dalam kamar. Jika kebablasan, bukan manfaat yang diperoleh, malah fatal akibatnya.

Jika bawah umur sudah kecanduan menonton film Korea, maka pikiran mereka spesialuntuk dipenuhi dengan film Korea. Sepulang sekolah, mereka melanjutkan menonton. Bahkan ada yang lupa makan siang. Kesehatan pun terganggu. Apalagi bila hingga begadang hingga berhari-hari. Parah dampaknya!

Singkatnya, serbuan drama Korea di satu sisi sanggup menjadi hiburan. Tetapi bila berlebihan, drakor justru akan menjadi teror terhadap kesehatan, kualitas hidup, dan prestasi belajar. Lihat saja negeri ini, bawah umur mereka sebagiannya barulah merasa modern spesialuntuk bila bergaya ala Korea, bahkan tidak sedikit yang rela ikut-ikutan makan mie buatan Korea yang tidak tiruananya halal. Naudzubillah!

Jadi, tiada yang sanggup mengubah generasi ini selain kesadaran para orang tua. Dampingi bawah umur kalian. Arahkan mereka ke jalan yang seimbang. Ajarkan ilmu-ilmu agama. Permantap npenghasilan dan shalat mereka. Dunia Korea spesialuntuklah satu ujian dunia yang gemerlap, fana, dan sangat bahagia, tetapi tidak selamanya menghasilkan ketenangan sebab ketenangan spesialuntuk sanggup terlahir bila kita mendekatkan diri dengan Zat Pencipta alam semesta dan seisinya, yaitu Allah SWT. 

Sudahkah Anda Shalat? Jangan lupa Shalat ya! tidakboleh mikirnya Korea melulu, memikirkan Allah lebih keren oiiii.......maaf, numpang dakwah! hehehehe...semoga goresan pena ini bermanfaa!