Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

55 Pola Kalimat Konotasi & Denotasi Dalam Bahasa Indonesia

misal Konotasi & Denotasi
misal - misal Kalimat Konotasi & Denotasi Dalam Bahasa Indonesia. Berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya, ada kalimat konotasi dan kalimat denotasi. Kalimat konotasi yakni kalimat yang mengandung makna yang bukan bahu-membahu (konotatif). Sedangkan Kalimat Denotasi yakni kalimat yang mengandung makna bahu-membahu (denotatif). Berikut ini pola kalimat yang memakai makna denotasi. Semoga misal Kalimat Konotasi dan Denotasi Bahasa Indonesia ini nantinya sanggup bermanfaa bagi Anda. Berikut ini pola kalimat yang mengandung makna konotasi dan denotasi.

Sebelum berlanjut ke pola kalimat yang mengandung konotasi, ada baiknya adik-adik memahami terlebih lampau apa itu Makna Konotasi, Idiom (Ungkapan), dan Juga Metafora. Karena beberapa pola kalimat di bawah ini selain mempunyai makna konotasi juga ialah Idiom dan Metafora.

Makna Konotasi
makna konotasi yakni makna konotasi ialah makna yang tidak bahu-membahu dari suatu kata atau tidak didasarkan atas kondisi kebenaran (non truth conditional) dan ialah makna komplemen terhadap makna dasarnya yang berupa nilai rasa dan bersifat subjektif sesuai penggunanya. misal:
Kata Tenggelam pada kalimat "Dia sedang karam dalam lamunannya" kalimat ini mengandung makna konotasi
Konotasi terbagi menjadi dua: [1] konotasi positif, [2] kononati negatif.
Konotasi positif ialah kiasan yang mengandung makna baik (positif). Sedangkan konotasi negatif ialah kiasan yang mengandung makna jelek atau negatif. misal masing-masing konotasi ini sudah ada pada 37 pola kalimat konotasi.

Idiom (Ungkapan)
Idiom atau ungkapan sering juga kita sebut dengan istilah pribahasa, idiom tanpa kita sadari sangat sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, jadi tidak spesialuntuk melulu di dalam karya sastra.
"Ayahmu sudah banting tulang cari uang setiap hari, tapi kamu sekolah saja sangat malas"
adalah sebuah kalimat yang sudah tidak absurd kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Dan ternyata frase Banting tulang ternyata ialah sebuah Idiom (ungkapan) yang bermakna kerja keras. secara definisi Idiom diartikan sebagai satuan ujuran yang maknanya tidak sanggup diramalkan dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal.

Metafora
Metafora ialah homogen analogi yang membandingkan dua hal secara pribadi tetapi dalam bentuk yang singkat. Metafora yakni majas perbandingan yang tidak memakai kata-kata pembanding. Menurut Altenbernd, metafora menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama dengan hal lain, yang sesungguhnya tidak sama.
misalnya: ajudan (orang kepercayaan), raja siang (matahari), putri malam (bulan), bunga bangsa (pahlawan), dan lain sebagainya

37 misal Kalimat Konotasi
    • Suhu politik di Indonesia semakin memanas (memanas: suasana tegang atau penuh ketegangan)
    • Hati Zahra hancur dikala adiknya  sakit parah (hancur: sangat sedih)
    • Aku sanggup menangkap perkataanmu akung (menangkap: mengerti)
    • Emosi Anggi meluap ketika adiknya dipukuli (meluap: menjadi-jadi)
    • Sebaiknya tidakboleh telalu dini menghakimi orang lain (dini: cepat)
    • Fendy masih hijau dalam pekerjaan ini (hijau: belum berpengalaman)
    • Pengalaman pahit yang saya rasakan, menjadi penyemangat kesuksesanku. (pahit: tidak sangat senang hati)
    • Pemilihan kepala desa tadi pagi berjalan gerah (gerah: suasana tegang)
    • Jangan pernah lari dari duduk kasus (lari: menghindar atau tidak mau menghadapi )
    • Zahra semakin gerah dengan perilaku Robert (gerah: terusik/tidak nyaman)
    • Karena besar kepala, Robert dijauhi kawan-kawannya (besar kepala:sombong)
    • Meskipun Johan belum berhasil, johan tidak gigit jari (gigit jari: kecewa)
    • Kamu itu tidakboleh ibarat air di atas daun talas (tidak sempurna pendirian)
    • Aku tenggelam di dalam lamunan (tenggelam: asyik
    • Zakia ialah anak emas dalam keluarganya (emas: yang paling diakung)
    • Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin (hati dingin: sabar)
    • Saya sangat mengenal Fitri, beliau enteng tangan dan baik (enteng tangan: rajin/suka menolong)
    • Para tikus kantor seharusnya tidak dieksekusi terlalu enteng (tikus kantor: koruptor)
    • Anastasya berat hati mendapatkan cobaan itu (berat hati: tidak ikhlas)
    • Alini anak kutu buku dan terus menerima juara (kutu buku: rajin)
    • Gayus sedang duduk di kursi pesakitan (kursi pengadilan)
    • Daniel bagaikan musuh di dalam selimut (orang akrab yang berkhianat)
    • Meskipun kaya Anton tidak tinggi hati, (tinggi hati: sombong)
    • Fadlan tak ingin sombong meski berada di kursi empuk di kantornya (kursi empuk: jabatan yang bagus)
    • Mukhlis hidup sebatang kara ( sebatang kara: sendirian / tanpa keluarga)
    • Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah (jago merah : Api)
    • Para pedagang tersebut gulung tikar (gulung tikar: bangkrut)
    • Benny orang yang arif bersilat lidah (bersilat lidah: pandai berbicara/pandai mencari alasan)
    • Dian spesialuntuk sebagai sapi perah bagi bosnya (sapi perah: dimanfaatkan saja)
    • Irfan meruapakan keturunan darah biru (darah biru: bangsawan/terhormat)
    • Anisa menjadi buah bibir sejak sukses mendirikan toko masakan ringan manis (buah bibir: pembicaraan orang banyak)
    • Ahmad angkat kaki dari kosnya (Angkat kaki: pindah/keluar)
    • Kenaikan BBM bukan spesialuntuk kabar angin (kabar angin: isu/tidak niscaya kebenarannya)
    • Ternyata beliau yakni maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa)
    • Didin sudah tau akal bulus Bejo (akal bulus: licik/ penipu)
    • Dian sanggup kerja di kantor tersebut alasannya yakni ada orang dalam (orang dalam: kerabat atau kenalan yang berwenang )
    • Rossi sangat lihai menunggangi kuda besi nya (kuda besi = motor balap) 
    • Alibaba menyeduh kopi dengan air gerah (gerah: suhu air yang tinggi )
    • Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil)
    • Padi di sawah bu Yusda masih hijau (hijau: muda)
    • Sungai yang berada di belakang rumah Anggi meluap tanggapan hujan tadi malam (meluap: melimpah dengan banyak )
    • Adik kecilku sangat suka menggigit jari (menggigit jari: memasukkan jari ke verbal dan di gigit)
    Baca juga: Prediksi Soal SBMPTN 2018 dan Pembahasan
    • Zakiyan mempunyai sebuntut sapi perah (sapi perah: sapi yang diambil air susunya)
    • Ibu Andi pergi dini hari tadi ke rumah nenek (dini: pagi sekali)
    • Tangan Reno terbakar, dikala bermain api (bermain api: melakukan permainan dengan api)
    • Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
    • Diana menanam bunga dihalaman depan rumahnya (menanam: kegiatan menaruh bibit, benih, setek, atau sebagainya di dalam tanah semoga tumbuh)
    • Suasana hari ini terasa sangat gerah (gerah: keadaan pada suhu tinggi)
    • Arman sedang duduk di kursi goyang 
    •  Neny sedang menggulung tikar (tikar: anyaman yang biasamya dipakai untuk daerah duduk)
    • Warga Jamruj berhasil menangkap pencuri kambing bandot milik andi (menangkap: memegang pencuri dan tidak melepaskan)
    • Ayam itu tenggelam di sungai (tenggelam: masuk terbenam ke dalam air)
    • Makanan ini terasa pahit di verbal (pahit: rasa tidak sedap ibarat rasa empedu)
    • Anakku Ahmad, tidakboleh banting tulang  ayamnya ya. (banting tulang: kegiatan membanting tulang)
    •  Soimah tidakboleh lari lagi (lari: menggerakkan kaki dengan cepat)
    Nah, itulah misal-contoh kalimat konotasi dan denotasi. Bagi adik-adik yang belum lulus di SNMPTN tidakboleh berkecil hati, raih peluang adik lulus di Perguruan Tinggi Negeri Favorit melalui Ujian SBMPTN. Kami juga sudah menyiapkan Materi Soal SBMPTN dan Prediksi Soal SBMPTN 2018, soal ini dirancang khusus untuk memmenolong adik-adik lulus ujian SBMPTN. Jika berminat Silahkan Klik Disini !!.