Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Motivasi Mengenai Kehidupan Terbaik

Cerita Motivasi Mengenai Kehidupan Terbaik - Berikut ini ialah sebuah kisah yang sanggup memotivasi kita untuk selalu berbuat kebaikan alasannya ialah setiap perbuatan baik yang kita lakukan niscaya akan kembali kepada kita.

Rantai Kebaikan

Malam itu rembulan bersinar dengan sangat terang. Angin malam sayup - sayup berhembus melalui pepohonan di pinggir jalan. Namun, keceriaan bulan itu tidak diimbangi dengan suasana jalan yang menuju sebuah kota kecil di balik bukit. Tidak ada satu pun insan yang kemudian lalang, yang ada spesialuntuklah bunyi nyanyian jangkrik dan burung hantu yang saling bersahut - sahutan.

Namun, di tengah – tengah sepinya malam itu, ada seorang perempuan muda yang sedang bangun di samping kendaraan beroda empat hitam yang terparkir di pinggir jalanan. Wanita itu terlihat sangat cemas, sebentar  - sebentar ia melihat ke arah Hp nya.

“Ahh kenapa harus mogok di daerah menyerupai ini. Dasar kendaraan beroda empat tua!” teriak perempuan bau tanah itu sambil menendang ban mobilnya.

Ketika perempuan itu tengah mengumpat, datang – datang dari arah belakang muncul sebuah cahaya yang ternyata berasal dari lampu sepeda motor. Semakin usang cahaya tersebut semakin mendekati dirinya. Wanita itu mulai ketakutan, pikiran – pikiran jelek pun mulai merasuki kepalanya. Namun, bagaimana pun juga ia masih sanggup mengontrol dirinya biar sanggup terlihat tenang.

“Kenapa Mbk ?” kata Pria paruh baya itu, dikala menghentikan sepeda motornya. 
“Mobilku mogok dan saya tidak sanggup memperbaikinya,” balasan perempuan itu.

Mendengar jawabanan perempuan itu, ia eksklusif memarkirkan sepeda motornya dan menghampiri perempuan itu. Terlihat terperinci perawakan laki-laki itu. Badannya besar dan tinggi di bawah sinar lampu jalan yang membuat dirinya semakin terlihat menyerupai orang yang mempunyai niat buruk. Wanita itu pun semakin pasrah.

Namun, tiruana prasangka jelek itu mulai runtuh dikala laki-laki paruh baya itu menyapanya kembali.
“Biar saya lihat lampau Mbak, kebetulan saya paham tiruana wacana permasalahan mesin,”

melaluiataubersamaini sigap laki-laki itu eksklusif memperbaiki mobilnya. Ia mengutak – atik mesin tersebut dengan sangat teliti, hingga pakaiannya kotor dipenuhi dengan noda – noda oli. Hampir 15 menit ia berkutik dengan mesin itu, jadinya ia berhasil, dan sehabis di coba, mesin kendaraan beroda empat itu sanggup hidup kembali.

“Terimakasih Mas, saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan saya jikalau tidak ada Mas,” kata perempuan itu dengan wajah yang berseri – seri.
“Terimakasih kembali,” balasan laki-laki itu dengan senyum yang manis.
“Ini sedikit pemdiberian dari saya sebagai rasa terimakasih saya atas sumbangan Mas,” kata perempuan itu. 

Advertisement
Septian tersenyum mendengar perempuan itu dan ia mengatakan, “Tidak perlu saya Ikhlas. Namun, jikalau Mbak ingin membalas kebaikan aku, sehabis ini menolonglah orang yang sedang dalam masalah. Teruskanlah rantai kebaikan ini,” balasan laki-laki itu sambil menghidupkan mesin motornya.

Ketika laki-laki itu pergi meninggalkannya, ia masih takjub dengan kebaikan laki-laki itu dan masih teringat dengan perkataan pria. Wanita itu melanjutkan perjalanannya, kemudian di tengah perjalanan ia mampir ke sebuah cafe untuk diberistirahat sejenak. Di sana ia melihat seorang pelayan perempuan yang tengah mengandung. melaluiataubersamaini susah payah perempuan itu melayani tamu – tamunya. 

“Mau pesan apa Mbak ?” tanya pelayan itu.
“Bawakan saja saya minuman,” jawabannya.

Karena merasa iba ia bertanya kepada pelayan tersebut mengapa dirinya masih bekerja walau tengah mengandung. Pelayan itu menjawabannya dengan senyum bahwa ia melaksanakan itu tiruana demi anak yang ada di dalam kandungannya. Dia harus mengumpulkan uang untuk biaya persalinan.

Mendengar klarifikasi pelayan perempuan itu, ia kemudian teringat perkataan laki-laki yang sudah menyelamatkannya bahwa ia harus melanjutkan rantai kebaikan ini. Ketika pelayan itu hendak mengambilkan minuman, ia menyelipkan uang sebesar tiga juta rupiah di bawah sapu tangan dan menuliskan sebuah pesan yang berbunyi:

Seseorang sudah menolongku dan ia berpesan kepadaku bahwa saya harus meneruskan rantai kebaikan ini. Oleh alasannya ialah itu, terimalah uang ini untuk biaya persalinan dirimu dan tidakboleh hingga rantai kebaikan ini putus.

pelayan perempuan itu menemukan uang dan pesan tersebut di meja, tetapi ia tidak menemukan perempuan itu. Dia pun menangis membaca. Sesudah ia pulang dari tempatnya bekerja ia menemui suaminya yang gres saja pulang dari bekerja dengan pakaian yang penuh dengan oli.

“Suamiku, sekarang kita tidak perlu lagi bekerja keras alasannya ialah biaya untuk persalinan bayi kita sudah terkumpul alasannya ialah ada seorang perempuan yang memdiberiku uang dan berkata bahwa ini ialah rantai kebaikan yang harus ia lanjutkan,” 

Mendengar diberita itu, Septian pun terkejut alasannya ialah ia tidak menyangka bahwa rantai kebaikan yang ia tanam sudah diterima olehnya.