Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Percakapan 2 Orang Bertema Pendidikan

misal Percakapan 2 Orang Bertema Pendidikan - Sebelumnya sudah didiberikan teladan percakapan anatara dua orang dalam aneka macam tema. Kali ini kelasindonesia.com akan mempersembahkan teladan percakapan terkena pendidikan. Percakapan antara dua orang membicarakan wacana pendidikan sanggup saja dilakukan antar jago pendidikan mengulas suatu topik atau kesentidakboleh, atau antara guru dengan wali anakdidik, dengan jago pendidikan dengan media informasi dan lainnya. Berikut teladan percakapan antara dua orang bertema pendidikan antara guru dengan wali anakdidik.

PENDIDIKAN ADALAH YANG UTAMA

Wali anakdidik : assalamualaikum, selamat pagi pak, saya mempunyai kesepakatan bertemu dengan wali kelas x-h, ibu ainun.

Satpam : mari ibu, silahkan tunggu sebentar. Ibu bisa duduk di sini, sementara saya akan memanggilkan ibu ainun.

Pak satpam hadir bersama ibu ainun.

Ibu ainun: assalamualaikum ibu, saya ibu ainun wali kelas intan. Saya amat bahagia ibu hadir memenuhi panggilan aku. Ada sedikit yang saya ingin bicarakan dengan ibu. Mungkin kita bisa ke ruangan aku, mari ibu.

Di ruangan ibu ainun..

Ibu ainun: silahkan duduk ibu. Tunggu sebentar ya ibu. (ibu ainun, menuju meja kerjanya mengambil hasil ulangan milik intan).

Ibu ainun kembali menghampiri ibu intan.

Wali anakdidik: jadi, adamasalah apa dengan anak saya ibu? Kenapa ibu ingin bertemu secara langsung dengan aku???

Ibu ainun: jadi begini ibu, saya ingin memdiberitahukan wacana anak ibu, intan sukawati.

Wali anakdidik: iya betul, intan sukawati yakni anak aku. Apa ada masalah???

Ibu ainun: sedikit bu, sebelumnya saya ingin menanyakan apakah intan menceritakan wacana sesuatu kepada ibu? Atau apakah sedang ada dilema di rumah, bu? Atau ada dilema dengan kekasihnya?
Wali anakdidik: saya sealu memperhatikan keadaan belum dewasa aku, termasuk intan. Tidak ada dilema apa-apa dengan kami di rumah. Dan intan tidak mempunyai kekasih ibarat yang ibu maksud, jadi tidak ada dilema dengan itu. Memangnya ada apa bu?

Ibu ainun: baik. Begini ibu, sudah dua bulan terakhir ini, intan mengalami penurunan nilai ibu. Ini yakni laporan nilai-nilai yang diperoleh intan. Dari laporan yang saya terima dari guru-guru mata pelajaran menyampaikan bahwa intan juga mengalami penurunan dalam antusiasme belajar. Menindaklanjuti laporan tersebut, sebagai wali kelas tentu saya tidak ingin ada dilema dengan anakdidik-anakdidik aku. Saya langsung sudah berbicara secara langsung dengan intan, namun intan tidak mempersembahkan jawabanan yang memuaskan. Menurut pengamatan aku, ada yang disembunyikan di balik wajahnya. Saya takut bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan intan. Saya tahu betul, intan tadinya tidak bersikap cuek ibarat itu. Intan dikenal sebagai sosok yang periang dan juga cerdas, terus terang selama dua bulan ini kami kehilangan sosok intan yang ibarat itu. Saya coba telusuri dengan bertanya dengan kawan-kawan sepermainan intan, namun tidak ada yanng mengetahui keadaan yang menimpa inta sekarang. Dari situ saya yakin bahwa intan menyembunyikan sesuatu dari orang lain. Saya harap, intan tidak menyembunyikannya dari ibu. 

Akhirnya ibu intan membuka mulut. 

Wali anakdidik: (menarikdanunik napas panjang), saya sangat berterima kasih ibu sudah memperhatikan anak aku. Memang benar bu, ada hal yang disembunyikan intan dari kalian tiruana. Ada dilema di keluarga kami. Sudah dua bulan ini, saya dan ayahnya intan, sudah berpisah. Intan dan adik-adiknya tidak megharapkan hal ini terjadi, begitu juga dengan kami. Namun, bila dua orang yang sudah tak sanggup disatukan maka harus dipisahkan. Dan saya harus mencari nafkah untuk menyambung hidup. Mungkin hal inilah yang mengguncang intan.
Advertisement

Ibu ainun: oh begitu, saya turut prihatin atas apa yang menimpa pada keluarga ibu. Makara terang kini apa yang menjadikan intan murung. Saya spesialuntuk ingin berpesan kepada ibu, bahwa ujian nasional akan segera dilaksanakan. Saya takut bila intan tak kunjung bangkit, akan berdampak pada masa depannya. Meski ujian nasional ditentukan oleh sekolah, namun catatan nilai intan malah meurun dan itu akan sangat kurang memmenolong ibu. Saya harap kepada ibu, supaya sanggup menasehati intan. Kita sama-sama mendengarkan apa yang dinginkan oleh anak.

Wali anakdidik: iya ibu, nanti saya akan coba berbicara pelan-pelan dengan anak itu. Sekarang saya harus bekerja keras demi mencukupi kebutuhan belum dewasa aku, makanya itu, saya sedikit lengah dalam mendidik anak. Saya juga tahu intan sangat ingin menjadi dokter, saya tidakingin mengecewakannya dua kali, maka saya akan berusaha untuk menyekolahkan intan di kedokteran. Ibu tahu kan, biaya pendidikan lanjutan tidaklah murah, apalagi kedokteran.

Ibu ainun: benar ibu, biaya pendidikan memang mahal. Namun janan berputus asa ibu, sebab pemerintah sudah mempersembahkan solusi bagi masyarakatnya yang mempunyai belum sempurnanya biaya. Bentuk pertolongan yang didiberikan oleh pemerintah ini sangat merata ibu, ada untuk kalangan ang kurang bisa dan juga bagi kalangan belum dewasa berprestasi. Banyak sekali jalur yang didiberikan oleh perintah. Dan saya yakin bila intan menjaga nilainya niscaya ia sanggup mendapatkan salah satu beasiswa dari pemerintah. 

Wali anakdidik: benarkah??? Bagaimana ibu??? Ibu bisa menolong anak saya untuk mendapatkan salah satu dari yang ibu sebutkan???

Ibu ainun: intan yakni siswa yang berprestasi, selain terpelajar ia juga ialah atlet taekwondo di sekolah ini. Tentu saya mau menolong siswa-siswa saya yang harus dimenolong dan layak dimenolong. Satu syaratnya ibu, intan harusmampu menyampaikan bahwa dirinya memang layak untuk menerimanya, maka intan harus rajin mencar ilmu ya ibu.

Wali anakdidik: baik ibu, saya akan menasehati intan, supaya ia tetap bersemangat untuk mengejar mimpi-mimpinya. Saya akan melaksanakan apapun demi pendidikan belum dewasa saya bu.

Ibu ainun: alhamdulillah, bicara dari hati ke hati memang sanggup menemukan solusi. Baik ibu, saya butuh menolongan orang bau tanah anakdidik supaya sanggup memmenolong belum dewasa berkembang dan menggapai cita-citanya. Saya rasa ini cukup ibu, selanjutnya saya akan hubungi ibu via telephon atau sms mengingat ibu sangat sibuk bekerja. Satu pesan saya bu, tidakboleh hingga lengah sebab pekerjaan kita melewatkan perkembangan anak. Komunikasi itu penting, apalagi sebagai seorang ibu, niscaya mempunyai kedekatan yang spesial. 

Wali anakdidik: (spesialuntuk mengangguk dan tersenyum). Ibu ini memang wali kelas yang perhatian ya.

Ibu ainun: sudah kiprah saya ibu. Mungkin cukup sekian ibu, saya tau ibu sanggup kesini sebab saya meminta ijin kepada pihak perusahaan. Maaf mengganggu wkatu bekerja ibu. Terima kasih sudah hadir.

Wali anakdidik: benar bu, atasan saya mengijinkan berkas ibu yang berbicara dengannya. Atasan saya juga seorang anak, tentu hal yang sama bagi orang bau tanah untuk mengutamakan pendidikan anak. Terima kasih ibu atas perhatiannya, saya akan terus memantau perkembangan intan dan menginformasikan kepada ibu melalui sms atau telephon. Jangan lupa bu, tolong dimenolong dan diarahkan anak saya untuk mendapatkan salah satu beasiswa ke jenjang perguruan tinggi tinggi.

Ibu ainun: insyaallah bu. Kita sama-sama berkoordinasi ya. 

Wali anakdidik: baik ibu, terima kasih. Assalamualaikumwrwb.

Ibu ainun: waalaikumusalamwrwb. (saling berjabat tangan, dan cipika cipiki).