Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Surat Pembaca Wacana Kebersihan Lingkungan Sekolah Di Majalah Sekolah

misal Surat Pembaca Tentang Kemembersihkanan Lingkungan Sekolah di Majalah Sekolah - Seperti pada sebelumnya dijelaskan bahwa surat pembaca dpat ditulis oleh siapa saja. Surat pembaca akan dikirimkan ke surat kabar, majalah, atau tabloid. Namun, surat pembaca akan diubahsuaikan pada tipe medianya. misal, surat pembaca yang dikirimkan ke majalah otomotif tentu akan mengirimkan pesan yang bekerjasama dengan otomotif, begitu juga dengan maskaan atau kesehatan. Karena memang majalah bersifat mengkhusus atau spesifik, tidak menyerupai surat kabar (koran).  Pada artikel kali ini, kelasindonesia.com memaparkan pola surat kabar yang dimuat dalam majalah sekolah, dengan demikan surat yang dikirimkan meliputi pesan/keluhan/pujian kepada seeorang/ oknum sekolah atau seputar sekolah menyerupai persoalan kemembersihkanan yang ditulis oleh masyarakat sekolah. Berikut formasi pola surat pembaca wacana kemembersihkanan lingkungan sekolah.

misal (1):

Pindahkan Tempat Pemmembuangan Sampah


Dear School-Mag, saya Nurul masyarakat 11-IPA 2 Sekolah Menengan Atas Yakin Sukses. Sekolah kami sangat luas dan lapang, namun kondisi tanahnya tidak rata, sehinngga ada kelas yag terletak di daratan agak tinggi dan ada yang di daratan bawah. Kelas kami kebetulan terletak di daratan bawah dan ialah kelas ujung. Saat isu terkini hujan menyerupai kini ini, kelas kami sering mengalami kebanjiran sehingga mengganggu proses berguru kami. Bukan sebab kelas kami di daratan rendah, banir yang terjadi dikarenakan mampetnya selokan akhir tumpukan sampah yang terbawa arus air. Sampah-sampah ini berasal dari tumpukan pemmembuangan sampah yang terletak di daratan atas sekolah kami.  Kami sering melaksanakan bantu-membantu untuk memmembuang tumpukan sampah yang menyumbat selokan sehingga air tidak menngalir ke luar. Namun di dikala isu terkini hujan menyerupai sekarang, hal tersebut tak ada habisnya. Akibatnya kami tidak berguru dan ketinggalan pelajaran. Untuk itu kami mohonkan kepada  Bapak Yosodarso selaku Kepala Sekolah Sekolah Menengan Atas Yakin Sukses, untuk memikirkan penderitaan kami. Kami tidak sanggup mengikuti pelajaran sebgaimana kawan-kawan kami berguru di dikala hujan. Terima kasih. 

Nurul
11-IPA2 
Advertisement

misal (2):

Toilet Kotor


Hi School-Mag, saya intan kelas 10-H Sekolah Menengan Atas Satu Bangsa. Kelas kami berada di lantai 4 (lantai teratas) dan spesialuntuk mempunyai satu toilet. Sementara itu, di lantai empat terdapat sepuluh kelas sehingga dengan satu toilet kami harus bersabar dan mengantri. Selain itu, toilet dimembersihkankan setiap tiga hari sekali. Sehinga kondisi toilet amat kotor dan menghasilkan wangi yang tidak sedap, mengingat ada sekitar 400 siswa yang memakai toilet tersebut. Dapat dibayangkan sehari tidak dimembersihkankan saja sudah sangat bagu apalagi tiga hari. Itulah alasan saya tidak mau pergi ke toilet lantai 4 kalau ingin memmembuang air terlebih membuang air besar. Jikalau keadaan mendesak, saya rela untuk turun ke lantai 1 yang toiletny sangat membersihkan (mungkin sebab akrab kantor). Bau yang ditimbulkan dari toilet hingga ke hidung kami yang letak kelasnya spesialuntuk berjarak 15 meter dari toilet. Sungguh ini sangat mengganggu kami. Suasana di kelas menjadi tidak nyaman, meski kami sudah mediberikan pewangi di kelas namun tetap saja wangi toilet yang menang. Untuk itu, mewakili perasaan kawan-kawan, kami masyarakat lantai 4 memohonkan kepada Bapak kepala sekolah Satu Bangsa, Drs. Arwin Derianto, M.Pd. untuk menyediakan petugas toilet khusus untuk lantai 4 yang memmembersihkankan toilet dalam setengah hari. Hal ini supaya kami masyarakat lantai 4 sanggup berguru dengan nyaman. Terima kasih.

Intan
10-H Sekolah Menengan Atas Satu Bangsa
Lantai 4

misal (3):

Kami Butuh Kantin Sehat


Dear School-Mag, Saya Dhoni kelas 12-SMA Jaya Sentosa. Kantin di sekolah kami gres saja dibangun, seminggu sudah beroperasi sudah korban. Dua belas siswa mengalami penyakit yang sama, yaitu diare. Tiga diantaranya yakni mitra sekelas aku. Kami curiga dengan kemembersihkanan pengolahan makananan yang diterapkan oleh ibu kantin yang baru. Ternyata benar, setelah kami selidiki dengan memasang CCTV di dapur Ibu kantin (tanpa sepengetahuan Ibu kantin), cara masak dan pengolahan kuliner yang dilakukan oleh Ibu kantin terbilang asal-asalan (tidak hiegenis). Sehingga kuliner dan minuman yang dijual menyebabkan penyakit pada sistem pencernaan. Kami mohon kepada kepala sekolah untuk memdiberi hukum kepada kantin-kantin yang akan berjualan di sekolah supaya menyediakan kuliner yang sehat serta menjaga kemembersihkanan kantin dan dapur kantin. Hal ini supaya tidak mengulangi tragedi yang sama. Terima kasih.

Dhoni
12-SMA JAYA SENTOSA