Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Teks Wawancara Wacana Ekonomi Indonesia (Terbaru!)

misal Teks Wawancara Tentang Ekonomi Indonesia (Terbaru!) - Di bawah ini ialah teladan teks wawancara dengan tema melemahnya rupiah terhadap dolar dan dampaknya bagi perekonomian Indonesia. Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan seorang narasumber yang ialah seorang pengamat ekonomi Indonesia.


misal Teks Wawancara


Pewawancara  : 

Selamat siang Pak, Saya Andi Kusuma yang kemarin menghubungi Bapak. Apakah kita bisa eksklusif memulai wawancaranya ?

Narasumber

Siang Dik, Baiklah jikalau begitu silahkan saja dimulai !

Pewawancara :

Baru – gres ini kita mengetahui bahwa rupiah sedang melemah terhadap dollar, Apa pendapat Bapak pribadi terkena permasalahan ini ?

Narasumber :

Hal ini sangat mengkhawatirkan bagi kita, Indonesia. Nilai tukar yang tiruanla 11.000 untuk satu dollar, kini malah melambung menjadi 14.000 per dollar. Tentu saja ini sangat merugikan bagi Indonesia. 

Pewawancara :

Apakah Bapak mengetahui penyebab naiknya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar ?

Narasumber :

Melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah perekonomian di dalam negeri yang kurang mapan. Rupiah adalah soft currency, yaitu mata uang yang praktis terfluktuasi maupun terdeperesiasi. Hal ini dikarenakan perekonomian kita yang masih kurang mapan. Sedangkan mata uang Negara maju menyerupai dollar ialah hard currency. Jenis mata uang ini mempunyai kemampuan untuk menghipnotis mata uang yang lebih lemah, menyerupai soft currency yang sangat sensitif dengan kondisi ekonomi global, menyerupai krisis keuangan, spekulasi di pasar finansial dan ketidakstabilan ekonomi. Akibat dari melemahnya ekonomi kita di dalam negeri, maka rupiah yang ialah soft currency tertekan oleh dollar yang ialah hard currency

Kemudian melemahnya rupiah terhadap dollar juga disebabkan oleh pelarian modal (Capital Flight) Pasar modal di Indonesia ini sebagian besar dikuasai oleh pihak asing. Hal ini membuat nilai rupiah sangat tergantung dengan dogma investor asing. Jika iklim bisnis di Indonesia semakin baik, maka akan banyak para investor absurd yang mau menanamkan modalnya, sehingga nilai rupiah akan menjadi semakin kuat. Faktanya, yang terjadi kini ini ialah iklim bisnis di Indonesia tengah menurun, sehingga para investor absurd enggan untuk menanamkan modal mereka, sehingga nilai tukar rupiah menjadi melemah. 
Advertisement

Dan yang terakhir ialah ketidakstabilan politik – ekonomi di Indonesia. Kondisi politik kita yang tengah mengahadapi pemilu ini membuat para investor khawatir untuk menanamkan modalnya. Mereka akan menunggu sampai terpilihnya pemimpin gres untuk mendapat sentiment ekonomi yang lebih meyakinkan.

Pewawancara :

Dari penyebab – penyebab yang sudah Bapak kemukakan, tiruananya ialah faktor yang terjadi di dalam negeri, apakah ada faktor luar yang turut mengakibatkan pelemahan rupiah terhadap dollar ?

Narasumber :

Tentu saja ada, faktor luar itu sangat berkaitan dengan faktor dalam, menyerupai perekonomian di luar negeri. contohnya ialah kasus krisis subprime mortgage di Amerika Serikat ikut diberimbas kepada nilai tukar rupiah. Selain itu, kerusuhan yang terjadi di Negara – Negara berkembang lainnya, turut melemahkan nilai rupiah. 

Selain itu, nilai tukar rupiah juga sangat bergantung dengan kebijakan – kebijakan Negara – Negara lain, khususnya Negara kawasan para investor absurd di Indonesia. contohnya ialah kebijakan pemotongan stimulus, the fed yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika yang membuat para investor absurd asal amerika memindahkan investasinya dari Indonesia kembali ke Barat. Selain kejadian tersebut, Indonesia juga sering mengalami capital flight, sehingga mengakibatkan pelemahan nilai Rupiah.

Pewawancara :

Lalu apakaah dampak yang ditimbulkan dari kejadian ini bagi perekonomian Indonesia, Pak ?

Narasumber :

Melemahnya mata uang kita terhadap mata uang absurd berdampak pada ekonomi makro Indonesia. Berkurangnya undangan rupiah mengakibatkan harga materi baku dan biaya impor melambung. Selain itu, kejadian ini juga akan membuat Defisit APBN yang akan semakin membesar. Hal ini dikarenakan naiknya biaya impor minyak yang dilakukan oleh Pertamina untuk subsidi. 

Pewawancara :

Baiklah saya kira isu yang sudah saya dapatkan sudah cukup. Terimakasih atas waktunya Pak ! 

Narasumber :

Terimakasih kembali Dik !