Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Dan Referensi Kata Ulang Lengkap

Pengertian dan misal Kata Ulang Lengkap - Kata-kata yang mengalami prosese pengulangan atau reduplikasi disebut juga dengan kata ulang. Proses pengulangan yang terjadi pun bermacam-macam, contohnya pengulangaan kata secara utuh, pengulangan suara kata, penguangan sebagian kata, pengulangan kata tiruan dan pengulangan kata diberimbuhan.

Kata ulang pun sanggup dikelompokan menurut bentuk dan fungsi atau makna perulangan. Berikut ini ialah jenis-jenis kata ulang.

Kata Ulang Berdasarkan Bentuk


1. Dwipurwa (kata ulang sebagian)

Kata ulang sebagian ialah proses pengulangan yang terjadi pada sebagian kata biasanya terjadi pada kepingan awal kata.

misal:

Tetangga, Tetua, Lelaki, Sesaji, Leluhur, Dedaunan, Pepohonan, Rerumputan, Bebatuan, Tetangga, Leluasa, Pepegununganan

misal kalimat:

Tetua moral menyuruh tiruana orang untuk menjaga pepohonan di dalam hutan.
Rerumputan di pepegununganan itu mati sebab kemarau panjang yang terjadi.

2. Dwilingga (Kata ulang utuh atau penuh)

Reduplikasi pada kata ulang utuh ini terjadi pada tiruana atau keseluruhan kata.

misal:

Anak-anak, Ibu-ibu, bapak-bapak, rumah-rumah, macam-macam, tinggi-tinggi, kata-kata, sama-sama, dan lain-lain.

misal kalimat:

Anak-anak bermain dengan riang besar hati bersama orang tuanya.
Pepohonan yang ada di hutan itu tinggi-tinggi dan besar-besar tiruana.

3. Kata ulang berubah bunyi

Reduplikasi bentuk ini terjadi pengulangan suara pada unsur pertama maupun unsur kedua dalam kalimat.

misal:

Gerak-gerik, sayur-mayur, warna-warni, teka-teki, sayur-mayur, utak-atik, serba-serbi, gotong-royong, lauk-pauk, dan lain-lain.

misal kalimat:

Gerak-gerik laki-laki misterius itu harus diwaspadai.
Makanlah masakan sehat ibarat sayur-mayur dan lauk-pauk.

4. Kata ulang diberimbuhan

Pengulangan kata ulang diberimbuhan terjadi dengan menambahkan imbuhan pada unsur kata pertama atau unsur kata kedua.

misal:

Tarik-menarikdanunik, bermain-main, bersenang-senang, melihat-lihat, berandai-andai, bersiap-siap, rumah-rumahan, batu-batuan, bermaaf-maafan, tukar-menukar, sapa-menyapa, pukul-memukul, dan lain-lain.

misal kalimat:

Sesudah terjadi tarik-menarikdanunik kedua kelompok dewasa itu bermaaf-maafan.
Budi melihat-lihat rumah-rumahan yang terbuat dari lilin.

5. Kata ulang tiruan

Reduplikasi pada kata ulang tiruan terjadi pada kata dasar yang sesungguhnya bukan hasil reduplikasi itu sendiri. Perbedaan dengan kata ulang utuh ialah kata yang direduplikasi tidak akan mempunyai makna kalau dipisah.

misal: Laba-laba, kura-kura, undur-undur, orong-orong, empek-empek, kupu-kupu, ubur-ubur, pura-pura, cumi-cumi, ubun-ubun, dan lain-lain.

misal:

Budi sangat takut akan laba-laba, dan kura-kura.
Kupu-kupu terbang dengan sangat cantik.
Advertisement

Kata Ulang Berdasarkan Fungsi atau Makna


1. Kata ulang bermakna ibarat atau agak

misal: Kekanak-kanakan, kemerah-merahan, kebapak-bapakan, kekeluargaan, kuda-kudaan, mobil-mobilan, dan lain-lain.

misal kalimat:

Mobil-mobilan yang didiberikan oleh ayah berwarna kemerah-merahan.
Dia bertingkah laris kekanak-kanakan bukannya kebapak-bapakan.

2. Kata ulang bermakna jamak

misal: Ibu-ibu, bapak-bapak, buku-buku, rumah-rumah, motor-motor, hewan-hewan, barang-barang, anakdidik-anakdidik, dokter-dokter, sapi-sapi, dan lain-lain.

misal kalimat:

Murid-anakdidik harus mengerjakan tugas-tugas yang didiberikan oleh guru-guru mereka.
Motor-motor yang terparkir di lapangan itu kebanyakan milik bapak-bapak daripada ibu-ibu.

3. Kata ulang bermakna macam-macam

misal: Sayur-mayur, pepohonan, buah-buahan, tumbuhan-tumbuhan, batu-batuan, dan lain-lain.

misal kalimat:

Ibu membeli sayur mayor di pasar ahad setiap hari.
Di taman itu banyak terdapat tumbuhan-tumbuhan yang manis dan harum.

4. Kata ulang bermakna saling.

misal: bermaaf-maafan, bersalam-salaman, pukul-memukul, pandang-memandang, lihat-melihat, tembak-menembak, tikam-menikam, tuduh-menuduh, dan lain-lain.

misal kalimat:

Perampok dan polisi itu tembak-menembak di depan Bank kemarin sore.
Kedua pasangan itu pandang-memandang selama berjam-jam tanpa bicara sepatah kata pun.

5. Kata ulang bermakna intensitas

misal: Kuat-kuat, mondar-mandir, jalan-jalan, makan-makan, bolak-balik, berjam-jam, dan lain-lain.

misal kalimat:

Andi memegang tangan ayahnya kuat-kuat dikala menyebrang jalan.
Aku melihat orang itu mondar-mandir di depanku semenjak dari tadi.

6. Kata ulang bermakna kolektif atau bilangan

misal: Satu-satu, dua-dua, tiga-tiga, empat-empat, dan seterusnya.

misal kalimat:

Ibu membagikan permen kepada anak jalanan itu satu-satu.
Pembagian keuntungan itu dibagi secara adil yaitu lima puluh-lima puluh.

7. Kata ulang bermakna keadaan atau situasi

misal: Hidup-hidup, mentah-mentah, merah-merah, panjang-panjang, dan lain-lain.

misal kalimat:

Presiden memerintahkan untuk menangkap pelaku terorisme itu hidup-hidup.
Buah rambutan itu merah-merah dan niscaya rasanya manis.

8. Kata ulang bermakna  tindakan yang dilakukan berkali-kali

misal: Sering-sering, berkali-kali, terus-menerus, dan lain-lain.

misal kalimat:

Budi memukul kucing itu berkali-kali sampai tak sanggup berdiri.
Andi mengejeknya terus-menerus tanpa henti.

9. Kata ulang bermakna kegiatan

misal: Masak-memasak, jahit-menjahit, tukar-menukar, dan lain-lain.

misal kalimat:

Ibu-ibu PKK mengadakan lomba masak-memasak untuk memperingati hari kemerdekaan.
Sebelum ada uang orang-orang mengadakan tukar menukar barang untuk memenuhi kebutuhan hidup.