Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Ibn Mas’Ud Al-Kasani

Nama orisinil Ibn Mas’ud al-Kasani yaitu Abu Bakar Mas’ud bin Ahmad bin Alauddin al-Kasani. Sebutan al-Kasani diambil dari istilah kasan, sebuah kawasan di sekitar Syasy. Dalam kitab Misytabihun Nisbah karya ad-Dzahabi disebutkan, bahwa kawasan kasan ialah kawasan yang luas di Turkistan dan penduduk aslinya sering menyebut kawasan tersebut dengan kasan yang berarti sebuah yang indah dan memilki benteng yang kokoh.
Tahun kelahiran al-Kasani tidak disebutkan dengan jelas, sedangkan waktu wafatnya yaitu pada tanggal 10 Rajab 587 H. Ibn ‘Adim berkata, saya mendapat Dhiyya ad-Din berkata: saya menhadiri al-Kasani pada hari kematiannya dan dia membaca surah Ibrahim.
Al-Kasani ialah salah satu ulama madhab Hanafi yang tinggal di Damaskus pada masa kekuasaan sultan Nuruddin Mahmud dan di masa ini pula al-Kasani menjadi gubenur kawasan Halawiyah di Alippo
Di antara guru-guru al-Kasani yaitu sebagai diberikut:
  1. Alaudin Mahmud bin Ahmad al-S amarqondi, al-Kasani berguru fiqh dengan beliau, dia yaitu pengarang kitab fiqh at-Thuhfah, al-Kasani membaca sebagian besar karangan-karangannya.
  2. Sadr al-Islam Abi al-Yasar al-Badawi
  3. Abu al-Mu’min Maemun al-Khahuli
  4. Majidul Aimah Imam al-Ridlo al-Syarkasi.
Di antara anakdidik-anakdidik al-Kasani yaitu sebagai diberikut:
  1. Mahmud yaitu putra al-Kasani.
  2. Ahmad bin Mahmud al-Ghoznawi, yaitu pengarang kitab al-Muqodimah al-Ghoznawiyah al-Fiqh al-Hanafi.
Di antara karya-karya al-Kasani yaitu sebagai diberikut:
Badai’ ash-Shanai’fi Tartib al-Sharai’. Kitab Badai’ ash-Shanai’fi Tartib al-Sharai’, yaitu syarah kitab Tukhfah al-Fuquha karya al-Samarqondi.
al-Kasani dinikahkan dengan putrid al-Samarqandi yaitu Fatimah. Dikatakan bahwa alasannya yaitu perkawinan al-Kasani dengan Fatimah yaitu lantaran Fatimah wanita yang manis yang hafal kitab at-Thuhfah karya ayahnya. Banyak raja-raja dari negeri Ruum yang melamarnya, saat al-Kasani mengarang kitab Badai’ dan menawarkan pada gurunya, dia sangat senang. Kemudian al-Samarqondi berkeluargakan al-Kasani dengan putrinya, dimana sebagian maharnya yaitu kitab al-Kasani.
Karya terbesar al-Kasani yaitu kitab fiqh yang berjudul Badai’ ash-Shanai fi Tartib al-Sharai. Kitab ini ialah salah satu referensi bagi orang yang bermadhab Hanafi, selain kitab al-Mabsut karangan Imam Kamal Ibn Humam. Kitab Badai’ ash-Shanai fi Tartib al-Sharai’ ialah klarifikasi dari kitab tuhfah fuqoha yang ditulis oleh as-Samarqondi.
Dalam kitab Badai’ ash-Shanai fi Tartib al-Sharai yang terdiri dari 8 (delapan) jilid ini, al-Kasani juga membicarakan segala duduk kasus mulai dari ibadah, sosial dan politik.
®
Kepustakaan:
Ibn Mas’ud al-Kasani, Badai’ ash-Shanai’fi Tartib al-Sharai, (Bairut: Daar al-
Fikr, tth).