Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tahapan-Tahapan Dalam Meditas

Walsh (1983) mengungkapkan bahwa meditasi ialah metode atau metode tes yang dipakai untuk melatih perhatian untuk sanggup meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya sanggup membawa proses-proses mental sanggup lebih terkontrol secara sadar. Dalam keadaan meditasi, kita sadar sepenuhnya tapi pikiran dalam keadaan diam. Diam dan kemudian sanggup mematikan hawa nafsu ialah jalan untuk menuju heningnya cipta. Heningnya cipta dilakukan dengan meditasi dan semadi, yakni memusatkan seluruh perasaan dan pikiran dalam merenungkan keindahan “wajah” Tuhan dengan penuh kerinduan.
Meditasi dilakukan dengan bentuk-bentuk, warna. Bunyi, simbol-simbol, dan benih pikiran, yang secara sedikit demi sedikit mengarah kepada level alam pikiran tanpa bentuk (form-less levels of mind). Meditasi mempunyai tiga tahapan, yaitu:
Pertama yakni serius yakni pemusatan pikiran pada satu hal. Ilmu serius mengajarkan, bagaimana kita memakai pikiran secara aktif dan benar untuk selalu menyertai dan menyatu dengan tindakan, perbuatan, perkataan, dan spesialuntuk tertuju pada yang satu (yang sedang diutamakan).
Dalam bahasa jawa Ngesti (serius) berarti menyatakan tiruana kekuatan individu dan mengarahkannya pribadi kepada suatu tujuan tunggal, memusatkan kemampuan psikologis dan fisiknya ke arah satu tujuan yang sempit.
Hal ini ialah penggalian mental yang intens pencarian pengertian yang didukung oleh kehendak yang tak tertahankan dan suatu penggabungan ke dalam satu keseluruhan sederhana dari aneka macam kekuatan dalam individu itu. Semua indera, emosi bahkan kalau bisa tiruana seluruh proses fisik tubuh, tiruananya dibawa ke dalam satu kesatuan dan dipusatkan kepada tujuan tunggal.
Kedua, kontemplasi. Ini terjadi jikalau ajaran serius tidak terganggu dan serius menentukan sentra perhatiannya sendiri. Pada tahap ini pikiran masih terlibat, tapi ia menjadi semakin kurang aktif alasannya yakni buah pikiran dan gangguan dibiarkan lewat. Ini yakni posisi kekuatan dan ketenangan dan banyak manfaat penyembuhan diperoleh dalam tahap ini. Adapun persiapan untuk kontemplasi berdasarkan Santo Agustinus yakni zikir atau eling renungan (recollection).
melaluiataubersamaini tes pikiran ditenangkan secara total dan hubungan dengan kesadaran jiwa dibentuk. Tahap ketiga ini dikenal dalam yoga yakni samadhi, keadaan menyatu yang membahagiakan. Ini yakni keadaan meditatif yang sebenarnya. Pada tahap ini seorang meditator atau yogi sanggup menyadari jiwanya melalui pikiran dan kecerdasan rohaninya tanpa keraguan apapun alasannya yakni ia memasrahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan YME.
®
Kepustakaan:
Herbert Benson, M.D., Z. Klipper, Respon Relaksasi: Teknik Meditasi Sederhana Untuk Mengatasi Tekanan Hidup, terj. Nurhasan, (Bandung: Kaifa, 2000). Johana E. Prawitasari, dkk., Psikoterapi Pendekatan Konvensional dan Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002). Taufiq Pasiak, Revolusi IQ/EQ/SQ: Anrata Neurosains dan Al-Qur’an, (Bandung : Mizan Media Utama (MMU), 2003). Purwadi, Jalan Cinta Syekh Siti Jenar Gerakan Mistik Kultural Menantang Hegemoni Para Wali, (Jogjakarta: Diva Press, 2004). Jack Angelo, Tuntunan Langkah demi langkah untuk Mengalirkan Energi Pemyembuh, terj. Clara Herlina, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003). Gatot M. Sahid Anwar, Ilmu Trawangan Meraga Sukma Ajian Penakluk Dan Kadigdayaan, (Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 1995).