Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Cinta Romantis - Bidadariku

INIRUMAHPINTAR - Puisi diberikut ini ialah sebuah puisi bertema cinta yang sangat romantis. Teinspirasi dari pancaran kedalaman hati seseorang yang mengubah segalanya. Untukmu, spesialuntuk untukmu atau untuk siapa saja yang menggenggam cinta dengan sepenuh hati, bukan melukainya. Sebuah puisi cinta berjudul "Bidadariku" tersaji dalam rubrik kamar sastra sebagai diberikut:

sumber ilustrasi : pixabay.com

Bidadariku

karya : Ahn Ryuzaki

Engkau bagai kejora melintasi pelangi
Menyelinap masuk menyusuri dinding hati
Mekarkan Franklinia Alatamaha yang hampir mati
Terangi singgasana cinta bagai pijar Alpha Centauri

Engkau bagai molekul O2 berhembus dalam nafas
Meregenerasi sel-sel fagosit yang nyaris habis terkuras
Mengikat DNA dan RNA dalam molekul romantika tiada batas
Terbitkan senyawa organik hidupkan protein cinta dalam pantas

Engkau bagai bait-bait kata yang dirindukan pujangga
Melenturkan jejeran metafora dalam bias-bias tangga nada
Menghadirkan nuansa Pulau Socotra meski spesialuntuk sekejap mata
Putihkan petang rasa bagai terpaan butir-butir salju putih Mauna Kea

Engkau bagai kerja sama morfem pembentuk klausa
Tertata terarah berpola menubuhkan satu kalimat cinta
Mengincitkan sajak-sajak rindu beroman skema metafora
Membalut kerinduan suka cita bagai pelukan bukit Langgara

Engkau bagai pancaran elektrik yang mengaliri selira
Terbawa arus romantika bersebati dalam tautan viscera
Bernaung sepanjang termin tanpa sedikitpun lupa berselesa
Menyatu dengan metabolisme dan silih bergantinya nafas forsa

Engkau bagai senandung alam yang didendangkan Serinus Canaria
Melaungkan irama kesenduan bagai pekikan Sinabung di Sumatera Utara
Meluapkan gelora dan aura keawetan hakiki di peraduan singgasana asmara 
Melekat berpadu mengantarkan jiwa ragamu bagai keanggunan bidadari surga 

Makna dan Puisi - Bidadariku

Puisi ini bertema cinta dan romantika. Kandungan isinya bermuara kepada sosok pujaan hati memakai referensi-referensi metafora. Namun, pesan ini bergotong-royong diperuntukkan untuk siapa saja. Karena sejatinya, tiruana perempuan ialah kekasih dan pendamping hidup kaum pria. 

Puisi di atas menyajikan ilustrasi betapa perempuan itu sangat berharga. Seluruh yang dimilikinya tidak bisa ditakar dengan benda keduniaan. Wanita ialah satu paket yang mempunyai sisi kasih akung dan sisi kekuatan. Tiada bisa menandingi bagaimana perempuan menyayangi dengan kelembutan. Sungguh menggelorakan hati dan menyejukkan nurani. Ketika menghadapi tekanan dan cobaan hidup, perempuan lebih berpengaruh bertahan meski sendirian tanpa pasangan. Kita bisa melihatnya di kenyataan, seorang ibu yang membesarkan anak sendiri (single parent) bisa bertahan tanpa kehadiran pasangan. Sedangkan lelaki di posisi sama, tidak bisa berteguh hati sendirian. 

Selanjutnya, puisi ini menggambarkan bahwa perempuan sanggup menjadi menyerupai bidadari surga. Kecantikan dan keanggunannya sanggup berubah menjadi bagai bidadari firdaus. melaluiataubersamaini syarat, perempuan menjaga pancaran lahir batinnya dengan balutan iman. Muslimah yang ingin menjadi bidadari surga, atau derajat yang lebih tinggi, misalnya, tentu wajib mengawali hidupnya dengan patuh terhadap tuntunan Islam. Mereka wajib menutup aurat, menjaga kehormatan, tutur kata, amanah terhadap pasangan, menjaga pandangan, mengerti batasan terhadapa lawan jenis, dan sebagainya. 

Pancaran cinta seorang perempuan yang sholehah bukan untuk dipublikasikan ke khalayak ramai. Gaya berpakaian, aroma wewangian, dan kemewahan riasan sepatutnya spesialuntuk diperuntukkan untuk suami semata. Mereka tidak senang keluar rumah, apalagi malam hari untuk menghindari fitnah dan kemungkinan terjadinya perlakuan tidak sangat bahagia. Mereka membatasi interaksi dengan bukan mahram bukan untuk sombong, tetapi menjaga perasaan suami. Keanggunan sikapnya menjaga diri inilah ialah cahaya yang tidak akan redup di telan zaman.

Wanita idealnya sangat berharga, cuma terkadang mereka tidak menyadari nilainya, sampai sering lupa dan menghabiskannya tanpa sisa untuk laki-laki yang salah. Padahal, andai mau bersabar, menjaganya dengan penuh keteguhan, meski berat, disepelekan, atau dihinakan oleh orang lain, maka suatu ketika hadiah terbaik dan terindah untuk perempuan sholehah ialah hadirnya pangeran terbaik, yang akan mengimaminya menjadi sosok tercantik bergelar bidadari nirwana di atas surga.