Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aplikasi Dan Hubungan Antara Tri Gatra Dan Panca Gatra Di Indonesia

INIRUMAHPINTAR - Bagaimana Aplikasi dan Hubungan antara Tri Gatra dan Panca Gatra di Indonesia? Mari kita awali dengan mengenal dulu konsep ketahanan nasional. Ketahanan nasional ialah suatu interaksi faktual segenap unsur-unsur (gatra) kehidupan nasional yang terkandung di dalam konsepsi Asta Gatra. Adapun Asta Gatra ialah perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan insan dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang sanggup dicapai dengan rnenggunakan segala kemampuan dan potensi. Konsepsi Asta Gatra hasil pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional mnenyimpulkan adanya 8 (delapan) unsur atau aspek kehidupan nasional, yakni:

Adanya 3 (tiga) aspek yang disebut tri gatra kehidupan alamiah, yaitu:
  1. Gatra letak dan kedudukan geografi.
  2. Gatra keadaan dan kekayaan alam.
  3. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
Kemudian ada 5 (lima) aspek yang disebut panca gatra kehidupan sosial, yaitu:
  1. Gatra ideologi.
  2. Gatra politik.
  3. Gatra ekonomi.
  4. Gatra sosial budaya.
  5. Gatra pertahanan dan keamanan.
Secara matematis konsepsi Asta Gatra sanggup dirumuskan sebagai diberikut:

K(t) = f (tri gatra, panca gatra) t = f ( (G,D,A), (I,P,E,S,H) ) t

Keterangan:
K(t) : kondisi ketahanan nasional yang dinamis
G : kondisi geografi
D : kondisi demografi
A : kondisi kekayaan alam
I : kondisi pemahaman dan pengamalan ideologi
E : kondisi sistem ekonomi
S : kondisi sistem sosial budaya
H : kondisi sistem hankam
f : fungsi, dalam pengertian matematis
t : dimensi waktu

Tri Gatra ialah tiga aspek alamiah yang cederung tidak berubah. Tri Gatra tidak dibuat oleh dinamika manusia, tetapi ialah anugerah atau pemdiberian (sesuatu yang given) dari Allah SWT. Manusia, dalam hal ini bangsa Indonesia, selama ini spesialuntuk mengelola dan memanfaatkan pemdiberian Tuhan. Sementara itu, Panca Gatra ialah aspek yang dinamis, simpel berubah seiring dengan Perubahan waktu dan perkembangan zaman. Ideologi, politik, ekonomi, sosbud, dan hankam sangat bergantung dengan dinamika yang ada. bahkan bisa berubah dengan cepar.

sumber ilustrasi : Flickr

Aplikasi dan Hubungan antara Tri Gatra dan Panca Gatra di Indonesia

Antara tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang dekat dan lazim disebut dengan hubungan (korelasi) dan ketergantungan. Oleh alasannya yaitu itu tri gatra dan panca gatra tergambar dengan terperinci secara utuh menyeluruh di dalarn asta gatra (delapan gatra).

Dalam hal ini, pemimpin dan calon pemimpin wajib memahami konsep gatra "statis" dan gatra "dinamis". Ideologi dalam hal ini agama, misalnya, ialah bab terpenting dalam kehidupan berbangsa di Indonesia. Keberagaman insan Indonesia dalam meyakini dan menjalankan agamanya menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan kehidupan. Kaprikornus pada dasarnya, bila Indonesia ingin memperkuat ketahanan nasional, agama yaitu kuncinya. Agama ialah penyeimbang dan aliran hidup yang didiberikan Tuhan bagi masyarakat Indonesia untuk mengelola tri gatra yang juga pemdiberian-Nya. Agama harus menjadi kekuatan dalam mengelola dan memperbaiki keutuhan panca gatra. Untuk itu, pemimpin dan calon pemimpin di Indonesia harus menawarkan visi dan misi bagaimana mengelola agama sebagai bab menjaga ketahanan dan keutuhan bangsa.

Bidang politik misalnya, sebagai panca gatra nomor dua, tidak bisa bangun sendiri tanpa tunjangan panca gatra yang lain. Dalam berpolitik, nilai-nilai kepatuhan ber-ideologi (ber-agama) yaitu pondasi utama. Ketika pemimpin dan calon pemimpin mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupannya, maka dalam berpolitik kesantunan dan nilai-nilai kebenaran yang memanusiakan insan bisa diterapkannya dengan baik dalam bentuk perbuatan maupun perkataan.

Referensi :
  1. Pendidikan Kewargguagaraan: Perjuangan Membentuk Karakter Bangsa oleh Josef M Monteiro, S.H., M.H.
  2. Dharma Bakti Geografi: 60 Tahun Perjalanan Hidup Sukendra Martha Oleh Islahuddin

Penutup

Jadi, sebagai kesimpulan, memahami konsep tri gatra dan panca gatra sebagai bab dari asta gatra dalam berkehidupan, berbangsa, dan bernegara di Republik Indonesia yaitu keharusan. Terutama bagi pemimpin dan calon pemimpin, pengetahuan wacana konsep ini, hubungan-hubungannya, dan bagaimana aplikasinya yaitu bekal utama yang harus digenggam besar lengan berkuasa sebelum duduk di kursi singgasana.