Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Ciri-Ciri, Macam, Pola Ragam Bahasa

INIRUMAHPINTAR - Pembahasan bahan kali ini terkena Pengertian, Ciri-Ciri, Macam, misal Ragam Bahasa. Materi ini sangat penting dan bermanfaa sebagai acuan dalam penyelesaian makalah, karya ilmiah, skripsi, atau tesis. 

Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa yaitu varian bahasa berdasarkan sudut pandang penutur dan jenis pemakaian bahasa. 

Macam-macam dan misal Ragam Bahasa

Penggolongan ragam bahasa dalam bahasa Indonesia secara garis besar sanggup dijelaskan sebagai diberikut:

A. Berdasarkan Sudut Pandang Penutur

Ragam bahasa yang ditinjau dari sudut pandang penutur ini sanggup dibedakan sebagai diberikut:
  1. Ragam Daerah
    Ragam kawasan sering disebut logat atau dialek. Ciri-ciri dalam ragam kawasan ini meliputi: tekanan, turun-naiknya nada. dan panjang-pendeknya suara bahasa yang membangun aksen. Aksen tersebut berlainan tiap daerah. Perbedaan kosakata dan variasi gramatikal juga ada, walaupun kurang tampak. Ragam dialek inierat hubungannya dengan bahasa ibu si Penutur.

  2. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Formal
    Ragam bahasa jenis ini menunjukkan perbedaan terperinci antara kaum yang berpendidikan formal dan yang tidak. Perbedaan kedua ragam tersebut sanggup dilihat dari tata suara dan tata bahasanya. misalnya, tubuh pemerintah, forum perwakilan rakyat, tubuh kehakiman, pers, radio, televisi, mimbar agama, dan profesi ilmiah hendaknya memakai ragam bahasa orang berpendidikan yang lazim digolongkan sebagai ragam baku. Jadi, ragam bahasa baku digunakan untuk keperluan komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar keempat penerapan itu, ada juga tugas dari ragam tidak baku. Hal itu ditemukan dalam percakapan verbal yang bersifat dekat atau informal dan surat menyurat pribadi. Artinya, ragam tidak baku juga ialah bab dari kekayaan bahasa Indonesia. 

  3. Ragam Bahasa berdasarkan Sikap Penutur
    Penggolongan ragam bahasa ini bergantung pada perilaku penutur terhadap orang yang diajak berbicara atau pembacanya. Sikapnya itu dipengaruhi, antara lain: umur dan kedudukan orang yang disapa, tingkat keakraban antar penutur, pokok duduk perkara yang hendak disampaikannya, dan tujuan penyampaian informasinya. Ragam ini menekankan pada pemilihan bentuk-bentuk bahasa tertentu yang menggambarkan perilaku kita, misalnya: kaku, resmi, dingin, hambar, akrab, hangat, atau santai. Perbedaan tersebut dicerminkan dalam pemilihan kosakata dan tata bahasanya. misalnya, gaya bahasa bila kita berbicara dengan atasan di kantor tentu tidak sama bila kita berbicara dengan teman dekat karib.
    sumber ilustrasi: https://www.flickr.com/photos/yugen/2966490322

B. Berdasarkan Jenis Pemakaian

Ragam bahasa berdasarkan jenis pemakaian sanggup dirinci menjadi 3 macam, yaitu:

  1. Ragam Bahasa berdasarkan Pokok Pembicaraan
    Setiap penutur bahasa mempunyai lingkungan masyarakat dengan moral istiadat sendiri-sendiri. Teknik pergaulan tiap penutur tidak selalu sama dengan penutur lain. Perbedaan itu terwujud dalam pemakaian bahasa. Seseorang yang ingin membicarakan pokok duduk perkara dalam bidang tertentu harus menentukan salah satu ragam yang sesuai dengan bidang atau pokok itu. Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraan dibedakan sebagai diberikut:
    • Ragam bahasa undang-undang
    • Ragam bahasa jurnalistik
    • Ragam bahasa ilmiah
    • Ragam bahasa sastra

  2. Ragam Bahasa berdasarkan Media Pembicaraan
    Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan dibedakan sebagai diberikut:
    • Ragam lisan, antara lain meliputi:
      • ragam bahasa cakapan,
      • ragam bahasa pidato,
      • ragam bahasa kuliah,
      • ragam bahasa panggung
    • Ragam tulis, antara lain meliputi:
      • ragam bahasa teknis
      • ragam bahasa perundang-undangan
      • ragam bahasa catatan
      • ragam bahasa surat

  3. Ragam Bahasa yang Mengalami Pencampuran (Interferensi)
    Ragam bahasa yang mengalami pencampuran atau interferensi terjadi akhir penerapan unsur bahasa lain, contohnya bahasa kawasan dan bahasa asing. Apabila penerapan unsur-unsur tersebut mengisi kekosongan atau memperkaya kesinoniman dalam kosakata atau berdiri kalimat bahasa Indonesia, hal itu dianggap wajar. Akan tetapi, kalau unsur tersebut mengganggu keefektifan penyampaian gosip kita, ragam bahasa yang dicampuri unsur masukan tersebut hendaknya dihindari. Itulah ragam bahasa yang mengalami gangguan pencampuran atau interferensi.

Referensi:
Buku Mahir Berbahasa Indonesia 3 Sekolah Menengan Atas Kelas XII Program Bahasa, 
Karangan P. Tukan, S.Pd, Penerbit Yudistira, Tahun 2006

Sekian pembahasan singkat tentang Pengertian, Ciri-Ciri, Macam, misal Ragam Bahasa. Semoga bermanfaa!