Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Agresi Tenang Terdamai Umat Islam

INIRUMAHPINTAR - Tak terasa, sekarang bangsa Indonesia sudah datang pada detik-detik menjelang unjuk rasa 4 November 2016 esok hari. Rencananya, setelah shalat Jumat, seluruh barisan umat Islam dari aneka macam penjuru tanah air akan melaksanakan agresi tenang dari Mesjid Istiqlal Jakarta menuju Istana Merdeka. Agenda utama agresi tersebut diduga berpengaruh akan menuntut semoga proses aturan kasus penistaan Al-Quran dipercepat sekaligus meminta pemerintah mendorong penegakan aturan tanpa pandang bulu. Berdasarkan aturan, umat Islam spesialuntuk didiberi peluang untuk memberikan tuntutan sampai pukul 18.00 WIB. 

Pertanyaan yang muncul lalu yakni apakah benar kegiatan unjuk rasa Jumat (4/11/2016) besok spesialuntuklah seputar kasus penistaan agama. Tentu saja belum ada yang sanggup memdiberi keterangan pasti. Meskipun demikian, citra implikasi dari agresi tenang besok sudah tercermin dari aneka macam manuver-manuver politik yang terjadi akhir-akhir ini. 
sumber: Pinterest

Berawal dari kunjungan Presiden Jokowi di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Senin (31/10/2016) sampai pertemuan wapres Yusuf Kalla dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Selasa (1/11/2016) menjadi sorotan publik. Ada apa sebenarnya? apakah ada kegiatan diam-diam yang berdampak luar biasa esok hari?

Untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan, Kepala Divisi Humas Mabes Polisi Republik Indonesia Inspektur Jenderal Boy Rafly Amar pun menegaskan bahwa petugas keamanan akan diperkuat oleh personel campuran dari TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Brimob sebagaimana dilansir www.tempo.co. Itu berarti, akan ada banyak insan berkumpul di Istana esok hari. 

Apapun yang akan terjadi besok, tiruana pihak diminta tidak salah paham. Lagipula, unjuk rasa atau agresi tenang 4 November ini terjadi bukan untuk melanggar hukum. Malah sebaliknya, agresi ini justru sanggup menjadi momentum untuk memperkokoh pondasi penegakan hukum, semoga tidak cuma tajam ke bawah dan tumpul ke atas. 

Pemerintah yang sopan dalam berujar, bijak dalam bersikap tidak bakalan menerima ujaran tidak mengenakkan dari rakyat. Begitupun pemangku kebijakan di ibu kota. Andai ia dengan agenda-agenda pemerintahannya yang sukses dibarengi dengan ujaran-ujaran kata yang sopan, bijak, dan tidak menyalahi tata krama serta budbahasa ketimuran, peluangnya menjadi pemimpin sangat besar. Namun, akung, tiruana harus dibayar mahal. Semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita tiruana.

Kembali ke pembahasan inti. Agenda unjuk rasa 4 November 2016 besok sudah sangat jelas. Oleh alasannya itu, tidak sepatutnya ada lagi pihak yang salah paham. Misalnya dengan mengait-ngaitkan ini dengan Pilkada DKI 2017, etnis, suku, agama atau minoritas/mayoritas alasannya agresi tenang besok murni spesialuntuk menuntut penegakan aturan atas penista agama, siapapun ia. Jadi, setelah penista ditindak seadil-adilnya layaknya penista agama lain, ketegangan niscaya akan mereda dengan sendirinya.

Setiap perbuatan dan perkataan ada konsekuensi. Yang benar harus dibenarkan dan yang salah harus disalahkan. Semoga agresi tenang besok berjalan lancar dan terhindar dari gesekan-gesekan yang memicu terjadinya kekerasan/anarkisme. Kemudian, secepatnya diikuti dengan penanganan kasus tersebut semoga tidak terjadi huru hara lanjutan yang berpotensi merusak keharmonisan dan keragaman masyarakat Indonesia.