Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Legenda Kisah Rakyat Jaka Tarub Terbaru Dan Terbaik

Legenda Cerita Rakyat Jaka Tarub Terbaru dan Terbaik - Legenda Jaka Tarub diceritakan dengan banyak versi yang tidak sama - beda. Berikut ini yaitu kisah rakyat berasal dari tanah jawa yang terbaru dan terbaik. 

Legenda Jaka Tarub

Pada jaman lampau, hiduplah seorang anak muda yang tangkas dan gagah berani berjulukan Jaka Tarub. Ia tinggal bersama seorang ibu angkatnya yang benama Mbor Rhanda. Jaka Tarbu sangat akung dengan ibu angkatnya tersebut. Tangannya yang berpengaruh dan cekatan selalu dipakai untuk memmenolong Mbok Rhanda mengurus sawahnya.

Jaka Tarub tumbuh bersama Mbok Rhanda menjadi seorang cowok yang tampan dan perkasa. Banyak gadis yang hadir dan mau menjadikannya suami, tetapi tidak ada satupun yang dapat meluluhkan hati Jaka Tarub. Hingga pada suatu hari, ia dipanggil oleh Mbok Rhanda.

“Jaka tarub anakku, Mbok rasa engkau sudah arif balig cukup akal dan sudah siap untuk berkeluarga. Lekaslah berkeluarga le, Mbok ingin melihatmu bahagia” kata ibu angkatnya.
“Jaka belum ingin berkeluarga Mbok,” balasan Jaka Tarub.
“Tapi siapa yang akan mengurus engkau le, jikalau si mbok sudah tiada lagi,” kata ibu angkatnya.
“Hush, tidakboleh bicara menyerupai itu Mbok, Jaka akan terus mendoakan mbok semoga sehat selalu,” kata Jaka.

Keesokan harinya Jaka Tarub melihat Mbok Rhanda masih terbaring di daerah pulas, kemudian ia mendekat ke  arah ibu angkatnya itu dan dipegangnya badan itu ternyata terasa gerah.

“Mbok sakit ?” tanya Jaka Tarub
“Mbok tidak apa – apa ko le,” balasan si mbok dengan nada yang pelan.
“Kalau begitu mbok tunggu di sini, Jaka akan membawakan mbok hati rusa untuk obat,” kata Jaka.

Maka berangkatlah Jaka menuju hutan untuk mencari hati rusa. Ia terus mencari hingga masuk ke dalam tengah hutan. Tetapi, tak satu pun rusa yang ditemukannya. Jaka Tarub kemudian diberistirahat di sebuah kerikil besar yang ada di sana.

Ketika ia tengah diberistirahat, terdengarlah sayup – sayup bunyi sekumpulan perempuan yang tengah tertawa bersuka ria.“Suara siapakah gerangan itu? apakah bunyi insan ? Tapi rasanya tidak mungkin, hutan ini sangat jauh dari pemukiman penduduk,” gumam Jaka Tarub heran. 

Kemudian ia mengintip dari sela – sela kerikil itu dan takjub melihat beberapa orang perempuan yang sangat manis sedang mandi di telaga. Dia pun mengendap – endap dan mengambil salah satu selendangnya, kemudian bersembunyi.

Tidak beberapa usang setelah itu, Salah seorang bidadari tertua keluar dan mengajak bidadari yang lainnya untuk segera pulang ke kayangan. Kemudian satu persatu bidadari itu mengambil selendangnya dan terbang ke langit.

Namun, salah satu bidadari tidak dapat menemukan selendangnya dan ditinggal oleh abang – kakaknya sendirian di hutan. kemudian bidadari itu menangis menyesali nasibnya. Ketika ia tengah menangis, Jaka Tarub hadir menolongnya, kemudian mereka berdua berkenalan. 

“Mengapa engkau menangis ? saya yaitu Jaka Tarub siapakah gerangan namamu ?” tanya Jaka.
“Aku yaitu Nawang Wulan, Aku ditinggal oleh abang – kakakku sendirian di hutan,” balasan Nawang Wulan.

Advertisement
Sesudah mereka berkenalan, Jaka Tarub mengajak Nawang Wulan pulang ke rumahnya. Namun, setelah hingga di rumah, Mbok Rhanda sudah meninggal dunia. Dia pun merasa murung dengan kepergian ibu angkatnya itu. 

Sejak kematian Mbok Rhanda, Jaka Tarub tinggal bersama Nawang Wulan, hingga hasilnya mereka berdua berkeluarga. Kehidupan Jaka tarub kembali senang setelah ijab kabul itu. Terlebih lagi, setelah mereka berdua dikaruniai seorang putri manis yang didiberi nama Nawangsih, kehidupan Jaka Tarub semakin lengkap.

Pada suatu hari, ketika Nawang Wulan hendak pergi ke kali, ia berpesan kepada Jaka Tarub untuk menjaga nasi yang sedang ia tanak, tetapi tidakboleh sekali – kali membuka tutup tempayan itu. Kemudian, berangkatlah Nawang Wulan menuju kali. Jaka Tarub merasa heran mengapa ia dilarang membuka tempayan itu, kemudian ia melanggar janjinya dan membukanya.

Sesudah dibuka, ternyata Jaka Tarub melihat setangkai padi. Barulah ia menyadari bahwa selama ini istirnya mempunyai kekuatan dengan memasak spesialuntuk setangkai padi tetapi menghasilkan nasi satu bakul penuh. Sejak dikala itu, kesaktian Nawang Wulan menghilang sebab rahasianya sudah diketahui.

Sejak dikala itu, Nawang wulan harus mengambil padi dan menumbuknya terlebih lampau sebelum memasak. Pada suatu hari, ketika ia ingin mengambil padi di lumbung, ia menemukan selendangnya yang hilang di tumpukan jerami.

Melihat selendang itu, Nawang Wulan mengambilnya dan pergi menemui Jaka Tarub. Dia merasa kecewa kepada suaminya itu dan pergi meninggalkan suami dan anaknya kembali ke kayangan. Tetapi sebelum pergi, Nawang Wulan berpesan kepada suaminya untuk dibuatkan sebuah danau kemudian ia juga meminta untuk meletakkan Nawangsih di sana setiap malam untuk dsusuinya.

Sesudah kepergian Nawang Wulan, Jaka Tarub membuat sebuah danau dan meletakkan Nawangsih untuk disusuinya setiap malam. Sejak dikala itu, Nawangsih selalu bertemu ibunya dan bermain bersamanya tiap malam di danau itu. Tetapi Jaka Tarub tidak diperbolehkan mendekat.

Demikianlah insiden itu terus berlangsung hingga Nawangsih tumbuh menjadi gadis remaja. Meskipun begitu, Nawang Wulan tetap menjaga mereka dari atas kayangan dan selalu memmenolong mereka jikalau sedang berada dalam masalah.