Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Dongeng Dalam Al-Quran

Kisah dalam al-Quran diklasisfikasikan menjadi beberapa macam. Pertama: dari segi Waktu. Ditinjau dari segi waktu, kisah-kisah dalam al-Quran ada tiga tahap, yaitu :
  1. Kisah hal mistik yang terjadi pada masa lalu. contohnya kisah wacana obrolan malaikat dengan Tuhannya terkena penciptaan khalifah di muka bumi.
  2. Kisah mistik yang terjadi pada masa kini. contohnya kisah wacana turunnya malaikat-malaikat pada malam lailatul qadar.
  3. Kisah hal mistik yang akan terjadi pada masa yang akan hadir. contohnya kisah wacana Abu Lahab kelak di akhirat.
Kedua: dari segi Materi. Ditinjau dari segi bahan kisah kisah dalam al-Quran ada tiga tahap, yaitu:
Kisah-kisah Para Nabi. Kisah ini mengandung dakwah mereka kepada kaumnya, mukizatnya yang memperkuat dakwah serta akibat-akibat yang diterima oleh mereka yang mempercayai dan golongan yang mendustakan. Adapun Nabi Muhammad saw memberikan kisah terlampau kepada kaum muslimin dari wahyu, bukan melalui proses belajar.
Walaupun menegerti bahwa Nabi Muhammad saw ialah orang yang buta huruf, mereka silih berganti menanyakan wacana kisah-kisah kepada beliau, yang tidak mereka ketahui. Dalam menceritakan wacana kisah-kisah para Nabi, ini biasanya memiliki pengikut masing-masing sesuai zaman yang mereka alami pada waktu yang tidak sama dan para Nabi di sini tidak spesialuntuk berperan sebagai dai saja, namun beiau juga bergerak dalam segala kepemimpinan, baik dalsm bidsng keagamaan.
Kisah Tentang Peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi pada masa lampau yang tidak sanggup dipastika kenabiannya (menyangkut pribadi-pribadi dan golongan-golongan dengan segala kejadiannya yang dinukil Allah untuk dijadikan pelajaran)
Al-Quran mengkisahkan sekian banyak insiden masa lampau. Harus diakui bahwa sebagian dari kisah-kisahnya tidak atau belum sanggup dibuktikan kebenarannya hingga kini. Tetapi sebagin lainnya sudah terbukti, antar lain melalui penelitian arkeologi. Sekian banyak yang belum terbukti, namun tidaklah masuk akal menoak kisah-kisah lain tersebut spesialuntuk dengan alasan bahwa kisah itu belum terbukti sebab apa yang belum terbukti kebenarannya juga belum terbukti kekeliruannya. Banyak kisah al-Quran wacana hal ini, baik dari segi pembangkangan terhadap Tuha dan utusan-utusan-Nya. misal wacana kisah ini ialah kisah Luqman, Dzul Qarnain, ashabul Kahfi, Thalut dan Jalut, Ashabul Ukhdud, Habil dan Qabil, dan lain-lain.
Kisah yang berpautan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa Rasulullah saw. Kisah yang terjadi pada masa Rasulullah saw ini biasanya ada runtutan perjalanan yang tidak lepas dari hijrah Nabi Muhammad saw hingga jazirah Arab. contohnya wacana Ababil dan hijrahnya Nabi Muhammad saw.
Al-Quran memandang kenabian sebagai fenomena yang bersifat universal. Di setiap pelosok dunia pernah tampil seorang rasul Allah, baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan dalam al-Quran, sehingga kisah dalam al-Quran ialah insiden yang terjadi sesuai dengan situasi dan daerah para Nabi dalam mengajarkan risalah.
Di antara metode pengajaran yang ada dalam al-Quran ialah bahwa suatu kisah yang panjang dirangkum dalam beberapa kalimat sederhana alalu dirinci sesuai alurnya. Sesuatu yan penting diungkapkan mulai dari tingkatannya yang rendah ke yang lebih tinggi. Kaidah ini sangat penting terutama kita sanggup temukan dalam al-Quran sebagai rincian yang akan dihasilkan suatu klarifikasi yang tepat dala meneritakan kisah dlam al-Quran, baik wacana kisah-kisah para Nabi maupun umat-umat terlampau.
®
Kepustakaan:
Muhammad Chrizin, al-Quran dan Uluml Quran, (Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1998). Syahrin Harahap, al-Quran dan Sekulerisasi; Kajian Kritis Terhadap Pemikiran Thaha Husein, (Tiara Wacana, Yogyakarta, 1994). Ahmad Syadzali, Ulumul Alquran II, (Pustaka Setia: Bandung, 1997). Syaikh Abdurrahman Nashir al-Saadi, Kaidah Penafsiran al-Quran, (Pustaka Firadus, Jakarta, 1997).