Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Tilawati Dalam Baca Tulis Al-Quran

Beberapa andal mendefinisikan metode, diantaranya bahwa metode ialah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. Abd. Al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode ialah cara-cara yang mudah dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan al-Ahrasy mendefinisikan bahwa metode ialah jalan yang kita ikuti untuk mempersembahkan pengertian kepada penerima didik ihwal segala macam metode dalam aneka macam pelajaran.
Metode Tilawati dalam pembelajaran membaca al-Quran yaitu suatu metode atau cara berguru membaca al-Quran dengan ciri khas memakai lagu rost dan memakai pendekatan yang seimbang antara penyesuaian melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui individual dengan tehnik baca simak. Metode ini aplikasi pembelajarannya dengan lagu rast. Rast ialah Allegro yaitu gerak enteng dan cepat.
Pendekatan klasikal dan individual dan untuk mendukung dalam membuat suasana berguru yang aman maka penataan kelas diatur dengan posisi duduk penerima didik melingkar membentuk karakter U sedangkan guru di depan tengah sehingga interaksi guru dan penerima didik gampang. Format U dalam proses pembelajaran metode Tilawati sangatlah elok alasannya ialah penerima didik sanggup terkontrol tiruana oleh pendidik baik klasikal maupun individual
Adanya penekanan-penekanan dalam membaca al-Quran dengan baik dan benar diharapkan tes yang terus menerus dengan mengoptimalkan potensi anatomis yang ada pada diri insan yaitu otak, mata dan ekspresi serta hati. Saat anak diminta untuk membaca secara berlahan-lahan, pada ketika itu pula diharapkan terjadi seriusisasi atau keseimbangan pada komponen anatomisnya, sehingga menghasilkan bacaan yang benar.
melaluiataubersamaini tes membaca secara terus menerus diharapkan memmenolong dan mempercepat proses kelancaran Tilawahnya, dengan kriteria, membaca dengan cepat dan bertajwid. Selain itu, dalam metode Tilawati ini juga sangat mengedepankan kompetensi dan komunikasi yang baik diantara guru dengan anakdidiknya. Untuk membentuk anakdidik yang bisa berguru dengan baik dan tertib serta latihan membaca terus menerus secara mandiri, bukanlah perkara yang gampang.
Hal ini sangat memerlukan peranan dari seorang guru yang bisa menguasai dan mengarahkan anak didik atau santrinya untuk memahami kiprah dan tanggung jawabannya serta menjalani proses berguru dengan perasaan yang sangat senang sebagai langkah pertama untuk memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar.
®
Kepustakaan:
Imam Murjito, Penjelasan dan Keterangan “Pelajaran Bacaan Ghorib/ Musykilat” untuk Anak-Anak, (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Quran Raudhatul Mujawwidin, t.th). Tombak Alam, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2009). Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,2001). M. Misbahul Munir, Pedoman Lagu-Lagu Tilawatil Qur'an Dilengkapi Tajwid dan Qasidah, (Surabaya: Apollo, 1997). Abdurrahim Hasan, dkk, Strategi Pembelajaran Al-Qur'an Metode Tilawati, (Surabaya: Pesantren Al-Qur`an Nurul Falah, 2010).