Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Cukup Umur Dan Kurun Remaja

Masa remaja ialah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau sanggup dikatakan bahwa masa remaja ialah perpantidakboleh masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa, maka biasanya terjadi percepatan pertumbuhan dalam segi fisik maupun psikis, baik ditinjau dari bentuk badan, sikap, cara berfikir dan bertindak, sehingga mereka dianggap bukan lagi belum dewasa dan mereka juga belum dikatakan insan remaja yang mempunyai kematangan pikiran.
Masa remaja ,jika dilihat dari tubuhnya beliau ibarat orang dewasa, jasmaninya sudah terperinci berbentuk laki-laki atau wanita. Organ-organnya sudah sanggup pula menjalankan fungsinya. Dari segi lain, beliau bahu-membahu belum matang, segi emosi dan social masih memerlukan waktu untuk menjelma dewasa. Dan kecerdasan pun sedang mengalami pertumbuhan. Mereka ingin bangun sendiri, tidak bergantung lagi kepada orang bau tanah atau orang remaja lainnya, akan tetapi mereka belum bisa bertanggung balasan dalam soal ekonomi dan social. Apalagi kalau dalam masyarakat dimana ia hidup untuk sanggup diterima dan dihargai sebagai orang dewasa, contohnya ketrampilan dan kepandaian, pengetahuan dan kecerdikan tertentu.
Menurut Granville Stanley dalam Zakiyah, bahwa remaja ialah masa sturm and drang yaitu periode yang berada dalam dua situasi: antara kegoncangan, penderitaan, asmara, dan pemberontakan dengan otoritas orang dewasa. Sedangkan dari Boyke Dian Nugraha beropini bahwa masa remaja ialah masa yang ditandai dengan perubahan fisik secara cepat, ketertarikan pada lawan jenis dan impian untuk memberontak. Senada dengan hal itu, George Lavinger juga menyampaikan bahwa masa remaja ialah masa ketika remaja mulai mengenal minatnya untuk berafiliasi dengan lawan jenis.
Pada diri seseorang memasuki masa remaja Elizabeth Harlock dalam Soekidjo menyebutnya sebagai Negatif Phase dikaitkan dengan adanya tindakan-tindakan negatif kerap terjadi dan dilakukan para remaja. Seperti halnya impian untuk menyendiri, berkurang kemampuan untuk bekerja, kurang koordinasi pada fungsi-fungsi tubuh, kejemuan, kerap gelisah, mengalami banyak perperihalan sosial, menentang pendapat orang dewasa, perasaan amat peka, kurang percaya diri, mulai timbul suka pada lawan jenis, peka terhadap problem susila, dan suka berkhayal.
Kendati pun majemuk umur yang ditentukan sebagai batas yang memilih masa remaja, namun pada umumnya Para hebat mengambil patokan usia remaja, yakni berkisar usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi perempuan dan usia 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria.
Menurut Konopka, sebagaimana dikutip Syamsu Yusuf, masa remaja dibagi menjadi beberapa fase, yaitu Remaja pertama: 12-15 tahun; Remaja Madya: 15-18 tahun; Remaja Akhir : 18-22 tahun. Selain itu masa remaja dipandang sebagai masa transisi yang dipenuhi dengan banyak sekali bentuk perlawanan terhadap banyak sekali hal yang tidak disenanginya, sehingga akan timbul banyak sekali angin puting-beliung kehidupan yang lalu akan merembet kepada banyak sekali ketegangan psikologis. Selanjutnya akan muncul banyak sekali efek psikologis.
Kesimpulan yang diperoleh menurut pendapat para ahli, kiranya sanggup dicari titik temu wacana batasan usia remaja, berkisar usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi perempuan dan usia 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Sedang periode sebelum masa remaja disebut periode pubertas. Istilah pubertas itu sendiri berasal dari bahasa latin, yang artinya usia menjadi orang. Periode ini ditandai kemampuan seorang anak sudah bisa melaksanakan aktifitas biologis yang sanggup memdiberi keturunan atau berkembang biak.
Ada juga batasan yang lebih terperinci untuk menunjukkan gejala biologisnya, yakni anak laki-laki sudah mengalami mimpi berair atau mengeluarkan sperma dari alat vital sementara anak putri setiap bulan sekali mengalami menstruasi.
Ciri-ciri lain sanggup pula dilihat dari tingkah laris yang mulai pesolek, adanya perubahan intonasi bunyi dan tumbuhnya bulu rambut pada bab tertentu di tubuh.
Secara psikologis, pada periode ini seseorang anak akan mengalami masa-masa perubahan tingkah laris dan referensi pikir. Di satu sisi ia tidak ingin lagi disebut kanak-kanak, namun untuk tampil sebagai orang remaja juga belum saatnya. Pada periode perkembangan inilah terkadang terjadi tindakan-tindakan mengejutkan, letupan-letupan emosional dan sikap sok jagoan.
®
Kepustakaan:
Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Bulan Bintang, Jakarta). Soekidjo.N, Kebadungan Remaja, (Rineka Cipta, Jakarta, 2005). Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000).