Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Problema Psikologis Insan Modern

Manusia modern yang lebih maju dari masyarakat tradisional idealnya bisa berpikir logis dan bisa memakai banyak sekali tehnologi untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. melaluiataubersamaini kecerdasannya insan modern semestinya lebih bijak dan arif, tetapi dalam kenyataannya banyak insan modern mempunyai problematika jawaban dari ketidakseimbangan ini, mereka sangat simpel terjangkit gangguan-gangguan kejiwaan seperti:
Keterasingan (alienasi)
Manusia modern tidak jarang mengalami keterasingan terhadap dirinya sendiri. Mereka sering kali tidak bisa memahami pribadi dan harapan hidupnya sendiri. Hal ini disebabkan lantaran 1) Perubahan sosial yang berlangsung cepat, 2) Hubungan antar insan sudah menjadi gersang, 3) Lembaga tradisional sudah bermetamorfosis forum rasional, 4) Masyarakat yang homogen sudah bermetamorfosis heterogen dan, 5) Stabilitas sosial bermetamorfosis mobilitas sosial.
Stress
Stress yakni reaksi atau tanggapan tubuh terhadap banyak sekali tuntutan atau beban atasnya yang bersifat non spesifik. Mabadunga tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan (melampaui kemampuan seseorang) disebut distress. Stess dalam kehidupan ialah sesuatu yang tak bisa dihindari. Masalahnya yakni bagaimana insan hidup dengan stess tanpa distress. Pada umumnya jenis stressor psikososial, yakni perkawinan, persoalan orang tua, hubungan interpersonal, pekerjaan, lingkungan hidup, keuangan, hokum, perkembangan, penyakit fisik, dan faktor keuangan
Depresi
Depresi yakni bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun dan tidak semangat, perasaan berdosa, bersalah dan penyesalan, serius dan daya ingat menurun, nafsu makan dan berat tubuh menurun, Gangguan pulas (insomania atau hipersomania) dan mimpi-mimpi buruk, hilangnya minat semangat, kreativitas dan produktivitas menurun, pikiran janjkematian dan bunuh diri.
Salah satu jenis depresi yang sering dialami seseorang yakni Post Power Syndrome (Sindrom Purna Kuasa). Dunia modern yang penuh persaingan hidup menuntut insan untuk bekerja keras, lantaran selain mendapat ganjaran materiil berupa uang dan kemudahan lainnya bekerja juga mempersembahkan penghargaan, status sosial dan prestise yang sangat berarti bagi kehidupan seseorang. Kebiasaan menikmati kesenangan tersebut mengakibatkan orang simpel terkena depresi jikalau kehilangan sesuatu yang dimiliki dan mengakibatkan ketidakseimbangan mental emosional.
Frustasi
Salah satu keadaan dimana satu kebutuhan tidak bisa terpenuhi dan tujuan tidak bisa tercapai sehingga orang kecewa dan mengalami halangan dalam usaspesialuntuk untuk mencapai tujuan, maka putus asa sanggup menimbulkan banyak sekali bentuk tingkah laris aktif. Namun sebaliknya putus asa sanggup memunculkan satu usaha dan usaha gres yang menguntungkan kehidupan batin seseorang.
Kecemasan
Stres, kecemasan dan depresi mempunyai hubungan serta. Seseorang yang mengalami stres sanggup diartikan orang itu mengatakan keluhan-keluhan fisik, depresi dan kecemasan. Sementara depresi murni jarang terjadi, tetapi selalu diikuti dengan komponen kecemasan yang menyertainya.
Perasaan cemas yang diderita insan modern, bersumber dari hilangnya makna hidup (the meaning of life) yang ialah motivasi utama dalam menjalani hidup ini. Kecenderungan kehidupan yang dijalani berdasarkan tuntutan orang lain (trend), bukan dari diri sendiri. Kehidupan yang demikian menjadikan seseorang dilanda kecemasan lantaran ada konflik dalam diri. Kecemasan berdasarkan Freud berkembang dari konflik antara id, ego dan super ego yang memaksa seseorang melaksanakan sesuatu.
Neurosis
Kehidupan modern yang ditandai dengan kemajuan dalam bidang transportasi komunikasi juga arus urbanisasi menimbulkan disintegrasi personal yang lebih parah dari sekedar stres, depresi, tetapi neurosis-neurosis yakni bentuk gangguan fungsional pada sistem syaraf, mencakup beberapa aspek contoh disintegrasi sebagian kepribadian.
Psikosis
Seseorang yang menderita psikosis sering mengalami ketakutan hebat, mengamuk dan juga melaksanakan usaha-usaha bunuh diri. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyebut penderita psikosis ini sebagai orang gila.
Degradasi Moral
Sebagai jawaban lebih jauh dari dangkalnya doktrin dan contoh hidup materlalistic sebagaimana sudah disebutkan di atas, maka insan dengan simpel sanggup memakai prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Jika hal ini terjadi, maka terjadilah kerusakan adat dalam segala bidang, baik ekonomi, politik, sosial dan lain sebagainya.
®
Kepustakaan:
Alfred Adler, (Alih Bahasa, Mely Septiana). What Life Should Mean To You (Jadikan Hidup Lebih Hidup), (Yogyakarta: Alenia, 2004). C.George Boeree, Personality Theorie “Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikologi Dunia”, (Yogyakarta: Prismasophie, 2004). Zulkifli L. Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992).