Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Personal Mistis

Istilah mysticism of personality dan lebih dikenal dengan personal mistis, berarti hubungan antara insan dan Tuhan dipahami sebagai hubungan antara makhluk dan pencipta, antara budak di hadapan tuannya, yaitu antara si mabuk cinta yang mendambakan kasihnya. Personal mistis ialah suatu aliran gaib yang menekankan aspek personal bagi insan dan Tuhan.
Pada personal mistis, konsep creatio ex nihila (Tuhan membuat alam dari kehampaan menjadi ada, alam sebagai yang baru) menyerupai anutan al-Quran dan Injil, tetap dipertahankan. Paham ini dalam bentuk yang lain dinamakan paham transendentalis mistik, yaitu paham gaib yang mempertahankan adanya perbedaan yang esensial antara insan sebagai makhluk dan Tuhan sebagai khalik. Tuhan dipandang sebagai dzat yang bersifat transenden mengatasi alam semesta.
Paham transendentalis atau personalis mempergunakan pendekatan gnostik (gnostic approach), yakni berusaha untuk mendapat pengetahuan eksklusif yang sedalam-dalamnya terhadap Tuhan (to strives for a deeper knowledge of god). Sejalan dengan pendekatan gnostik, andal gaib paham ini bersusah payah untuk mendapat pengetahuan yang lebih dalam wacana Tuhan. Ia berusaha mengetahui struktur semestanya atau menafsirkan derajad wahyu-Nya. Dalam arti yang lain ialah untuk memantapkan dan menghidupkan doktrin dan pengalaman agama dengan perantaraan penghayatan makrifat kepada Tuhan.
Dilihat dari sejarah perkembangannya, munculnya gerakan personal mistis ialah counter atau pernyataan perilaku terhadap perkembangan teologi beberapa agama yang amat rasionalis dan pengembangan aturan agama yang amat formalis dan logis, yang terang ketiruananya dirasa amat mendangkalkan dan mengeringkan perasaan agama. Sebagai reaksinya, golongan penganut gaib ini lebih mementingkan rasa dan penghayatan agama.
Salah satu penggerak gerakan personal mistis ialah Rabiah al-Adawiyah, sudah memperkenalkan dasar pendekatan gres yang sesuai dengn gnostik mistik, yaitu cinta rindu kepada Tuhan (love of god), yaitu rasa cinta kepada Tuhan yang membangkitkan rasa gandrung atau rindu untuk bertemu muka dengan dzat yang dicintainya. Unsur cinta kepada Tuhan ini ialah ciri khusus bagi setiap anutan mistik.
®
Kepustakaan:
Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam, (Grafindo Persada, Jakarta, 1996). Margareth Smith, Reading From the Mistics Of Islam, (Oxford University Press, London, 1979).