Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ruang Lingkup Dan Madzhab Pedoman Islam

Berbicara ruang lingkup pemikiran Islam, maka tidak terlepas dari mana Islam tersebut lahir. Tanah Arab yakni cikal bakal tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pemikiran Islam, maka perlu kiranya menelisik sumber aslinya sampai masa sekarang.
Ketika masa Nabi Muhammad masih hidup, masalah-masalah yang timbul di kalangan masyarakat diselesaikan oleh wahyu, atau oleh Nabi Muhammad sebagai insan yang memperoleh otoritas tasyri (menetapkan hukum). melaluiataubersamaini bergulirnya waktu sejarah umat Islam mewarisi sebuah peradaban kuno yang besar di masa ke-20 dalam beberapa dekade sekarang, dunia Arab sedang melaksanakan modernisasi banyak sekali aspek kemasyarakatan.
Selanjutnya, dalam perkembangan pemikiran Islam terdapat hierarki dalam diri subjek yang mengetahui. Manusia bukan spesialuntuk subjek Cartesian Cogito yang mengetahui pada satu dataran tunggal dari apa yang disebut dengan pikiran. Otoritas-otoritas intelektual Islam sepenuhnya sadar akan hierarki objek dan subjek pengetahuan. Berdasarkan realitas-realitas ini mereka mencoba mengklasifikasikan ilmu-ilmu yang dijabarkan hukan spesialuntuk dari al-Quran dan hadis, tetapi juga yang diwarisi oleh para ilmuan dan sarjana muslim dari peradaban-peradaban terlampau seperti, Yunani, Persia, dan India.
Dari perkembangan pemikiran Islam dari masa ke masa inilah, muncul pemikaran atau gerakan Islam yang sangat bervariatif, sehingga di era modern ini Islam mempunyai madzhab (aliran) pemikiran yang banyak sekali. Akan tetapi kita tidak ingin menyoroti madzhab dan pedoman pemikiran tersebut kecuali dari sudut peranan dan sejauh mana keterkaitan dengan dua sistem, yaitu elitisme (nakhbawiyah) dan populisme (jamahariyah), sebagaimana kajian ini juga tidak ingin memasukkan pembahasan ihwal madzhab-madzhab dan aliran-aliran pemikiran lain yang tidak membawa misi perubahan secara sempurna.
Ada tiga madzhab pemikiran yang berkembang di Dunia Islam secara Internasional.
Madzhab Pemikiran Pertama
Madzhab pemikiran ini menyatukan sistem-sistem elitisme, strukturalasime serta populisme. Didirikan oleh oleh Imam Hasan al-Banna pada tahun empat puluhan semenjak bermunculan beberapa madzhab pemikiran lain yang mempunyai misi untuk memperbaiki kondisi umat (Islam) pada ketika itu. Seperti yang paling populer madzhab-madzhab Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh dan Syaid Rasyid Ridha.
Madzhab Pemikiran Kedua
Madzhab ini bercirikan Ishthifaiyyatu al-Munha (selektifitas misi) dan Nukhbawiyyatu at-Tasykil (kaderisasi golongan elit) yang dilandasi dengan pemikiran radikal (al-Fikr al-Mistaly). Pencetusnya yakni as-Syahid Sayid Quthb pada tahun enam puluhan. Gerakan Islam ini sudah mengalami tekanan-tekanan sangat kejam yang dilakukan oleh para penguasa Mesir dan dimenolong oleh badan-badan militer Inggris.
Madzhab Pemikiran Ketiga
Madzhab pemikiran ini bercirikan Ulamiyyah-Jamahariyyah (dimotori oleh kaum akil dan rakyat) dam terbentuk oleh pemikiran serta imbas Revolusi Islam di Iran khususnya pemikiran-pemikiran pemimpin revolusi tersebut yaitu Imam Khomaini. Aliran ini menuntut pentingnya tugas aktif dari rakyat dalam mewujudkan suatu perubahan yang Islam di mana para ulama (kaum cendekia)-nya juga dituntut untuk bisa memikul tanggung tanggapan dalam memimpin rakyat serta sebagai motor pelopor proses perubahan tersebut secara keseluruhan.
melaluiataubersamaini keragaman pemikiran Islam yang muncul ke permukaan dibutuhkan akan membawa Islam mencapai Renaisans yang pada alhasil akan mencapai kejayaan umat Islam (Aufklarung).
®
Kepustakaan:
H.A.R. Gibb, Aliran-Aliran Modern Dalam Islam, (Rajpertamai Pers, Jakarta, 1992). Ahmad Azhar Basyir, Refleksi Atas Persoalan Keislaman Seputar Filsafat, Hukum, Politik, dan Ekonomi, (Mizan, Bandung, 1993). Issa J. Boullata, Dekonstruksi Tradisi Gelegar Pemikiran Arab Islam, (LKiS, Yogyakarta, 2001).